Bab 8

29 17 0
                                    


*happy Reading*

Kiara yang saat ini sedang berbaring di kasurnya, tiba-tiba HP nya berbunyi. Seperti nya ada panggilan masuk.

Sebenarnya kepala gadis itu sangat pusing, bahkan untuk duduk saja rasa nya sudah mau pingsan. Tapi gadis itu tetap kukuh untuk mengambil HP nya yang ada di atas nakas, siapa tau penting.

Saat gadis itu melihat HP nya, tertara nama Aksa di layar ponsel. Gadis itu pun segera mengangkat telfon.

"Halo"

"Lo di mana, gue udah di depan rumah nih" ucap cowok itu di sebrang sana.

"Gue gak berangkat sekolah, sa"

Tidak ada jawaban dari arah sana, hanya menimbulkan keheningan. Hingga beberapa menit kemudian, cowok itu mulai berbicara.

"Lo sakit, ra. Suara lo bindeng gitu"

"Iya, buat duduk aja pusing banget, sa" ucap Kiara dengan nada serak.

"Yaudah, lo istirahat aja. Nanti pulang sekolah gue mampir ke rumah lo"

"Ngapain"

"Jenguk lo, emang gak boleh ya?"

Kiara terkekeh pelan, ia gemas dengan nada bicara Aksa. Yang seperti nya mulai agak kesal karena jawaban Kiara.

"Boleh kok, sa. Yaudah sono berangkat, ntar telat loh"

"Hn"

Telfon pun terputus, gadis itu cengengesan sendiri karena ulah Aksa.

Kiara mulai membaringkan badan nya seperti tadi, seperti nya ia akan tidur. Karena memang kepala nya se pusing itu.

Saat Kiara telah masuk ke dunia mimpinya, tiba-tiba pintu kamar Kiara terbuka. Ada seseorang yang masuk ke dalam kamar Kiara.

Ternyata itu Winda, ia mulai duduk di pinggiran ranjang gadis itu. Winda mulai memegang jidat Kiara dengan punggung tangan nya, masih panas, gumam Winda saat itu.

"Cepat sembuh ya sayang, pasti berat ya jadi kamu" Winda mengelus rambut anaknya itu lembut, ia mulai meneteskan air matanya.

Isak demi isak terdengar, namun winda masih bisa menahannya. Karena dia tidak mau membangunkan anaknya yang tengah tertidur.

"Mama.. Minta maaf, maaf karena dulu mama gak pernah ngasih perhatian sayang ke kamu. Mama gagal jadi orang tua yang baik buat kamu, Kiara"

Winda mulai meng hapus air matanya yang telah meluncur membasahi pipinya, ia mengecup jidat Kiara lembut. Dan mulai pergi dari kamar gadis itu.

★★★★


Setelah Aksa pulang sekolah, ia bergegas ke rumah Kiara. Dia akan menepati janjinya.

Cowok itu sambil membawa beberapa buah-buahan, dan beberapa mochi stroberi. Karena kan Kiara sangat menyukainya.

Suara ponsel Kiara ber bunyi, ternyata yang menghubungi nya itu Aksa. Kiara mulai mengangkat telfon.

"Halo kenapa, sa" tanya Kiara.

"Gue di depan rumah lo" ucap Aksa dari sebrang sana.

"Oke tunggu"

"Etss, emangnya lo udah sembuh, ra. Main mau keluar-keluar aja"jeda Aksa di telfon.

"Kalau masih pusing, mending nyuruh pak parno aja. Biar pak parno yang ambilin" ucap Aksa khawatir.

Pak parno itu satpam di rumah Kiara ya, beliau sudah kerja di rumah Kiara udah lama.

"Gue udah agak mendingan kok, sa. Udah lo tunggu aja di situ, gue otewe ke situ"

KIARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang