12.TAKUT

26 16 0
                                    

Happy reading

Seorang gadis yang sedang berdiri di
balkon kamarnya, dengan ponsel yang di arahkan ke arah wajah gadis tersebut.

"Jadi lo di pukulin sama bokap lo karena peringkat lo turun?" ujar seseorang di sebrang sana.

Kiara tak menjawabnya, ia hanya menganggukkan kepala.

"Udah di obatin belum" tanya Aksa, ya Kiara memang sedang vidio call dengan cowok itu sekarang.

"Udah kok, sa"

"Jangan sedih lagi, senyum dong lo jelek kalau kayak gini, ra" ejek Aksa.

Kiara yang mendengar itu ia mulai mengerucut kan bibirnya kesal, kebiasaan di saat serius seperti itu Aksa malah bercanda.

"Lo bener-bener ya, gue lagi menderita gini malah ngusilin gitu" omel Kiara.

"Tapi asli jelek banget, ra"

"Berarti sebelumnya gue cantik dong"

"Iya, kayak itu.. " Aksa menggantung perkataannya.

Mendengar Aksa akan melanjutkan omongannya, Kiara mulai serius mendengarkan.

"Kayak lucinta luna, ra"

Gelak tawa Aksa terdengar dari sebrang sana, cowok itu berhasil untuk menjahili Kiara.

Kiara yang mendengar itu tak terima,gimana bisa dirinya di samakan dengan lucinta luna, jelas berbeda dong.

"Enak aja sama-sama in gue sama lucinta luna, jelas beda ya" ucap Kiara dengan nada ketusnya.

"Apanya yang beda" tanya Aksa.

"Dia cowok gue cewek"

Aksa yang mendengar kata itu keluar dari mulut Kiara pun kembali tertawa, bahkan kini ketawa Aksa semakin kencang.

Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara ibu Aksa dari sebrang sana.

"Aksa! Udah malem jangan ketawa kenceng-kenceng!"

"Iya mah, maaf!"

Kiara yang mendengar itu pun ikut tertawa, itulah azab telah menjahili nya.

"Mampus lo" ucap Kiara masih tertawa.

"Ketawa lo, mumun"kesal Aksa.

"Muman..mumun, nama gue Kiara bukan mumun, main sembarang ganti aja" ucap Kiara tak Terima namanya di ganti-ganti oleh Aksa.

Ketawa Kiara maupun Aksa tak terdengar lagi sekarang, tidak ada percakapan di antara mereka.

Keheningan pun tercipta, hingga beberapa menit kemudian Aksa membuka suara.

"Ra" panggil Aksa.

"Apa"

"Besok dateng ke tempat yang gue sherlock ya" ucap Aksa.

Setelah Aksa berkata seperti itu, tak lama sherlock kan itu terkirim.

"Gue..mau tempat in janji gue, ra"

Janji? Apakah yang di maksud Aksa itu adalah 'janji kalau Kiara mendapatkan peringkat satu dia akan memberikan sebuah kejutan'.

Tapi kan nyatanya gadis itu tidak mendapat peringkat satu, lalu kenapa Aksa masih ingin menepati janji nya itu.

"Tapi kan gue gak dapat peringkat satu" ucap Kiara apa adanya.

"Gue gak peduli, janji ya janji" jeda Aksa "Jadi gue harus tepati janji gue itu".

Kiara hanya mengangguk saja, toh dia tidak bisa menolak sekarang.

Vidio call itu sekarang sudah di tutup, Kiara meletakan HP di atas nakas samping tempat tidurnya.

KIARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang