Haii...
Sorry yaaa lama update nya
Selamat membaca gaisss, mungkin di part ini agak pendek yaa..
MAKLUM KALO ADA TYPO👍Seperti malam biasanya, Mattheo menutup buku setelah selesai mengerjakan tugas dan bersiap untuk tidur. Mattheo yang merasa baru memejamkan mata satu menit kini membuka matanya saat mendengar getaran dari ponselnya yang ia taruh di atas nakas.
Dengan segera Mattheo memeriksa ponselnya. Cowok itu menghembuskan napas saat melihat pesan misterius yang entah siapa pengirimnya.
Kalian akan mati
Siapa juga malam-malam begini mengirimkan pesan seperti itu. Mattheo mengembalikan ponselnya ke tempat semula. Cowok itu sedikit terkejut saat layar komputernya tiba-tiba berkedip-kedip. Menampilkan tulisan, Die.
Mattheo menghabiskan waktu 30 detik menatap komputer itu.
Mattheo beberapa kali mengedipkan mata seraya bangkit mendekati benda itu. Cahaya komputer yang masih berkedip-kedip itu memenuhi penglihatannya. Sangat jelas sekali ia melihat tulisan berwarna merah.
Apa maksudnya ini, tanyanya dalam hati.
Cowok itu mencoba menekan setiap tombol pada keyboard berusaha untuk menghentikan komputer itu. Beberapa kali ia mencoba tetap saja gagal. Komputer itu enggan untuk mati.
Suasana mendadak horor ditambah kibasan angin yang membuat daun jendela berbenturan dengan dinding.
Mattheo melirik ke arah jendela. Tangannya sedikit merinding saat angin malam perlahan masuk. Cowok itu berjalan mendekati jendela sembari mengusap kedua tangannya yang terasa dingin. Mattheo mengedarkan pandangannya pada sekitar sebelum menutup jendela di hadapannya. Ia dapat merasakan rintik air mengenai wajahnya.
“Huh”
Napasnya terdengar lega setelah menutup jendela.
Mattheo terdiam saat melihat komputer yang tadi sempat membuatnya merasa terganggu, hanya menampilkan layar berwarna hitam. Dengan pelan, cowok itu memukul wajahnya. Sakit. Berarti yang ia lihat tadi bukalah mimpi.
Malam itu, bukan hanya mattheo yang mendapatkan kiriman seperti itu. Tampaknya seluruh murid kelas A juga mendapatkannya.
🦋🦋🦋
“Ada apa tuh rame-rame?” tanya Alin saat melewati tempat duduk maartje.
Alin melanjutkan langkah menuju tempat duduknya yang berada tepat di belakang maartje.
Maartje menoleh ke arah Alin kemudian pandangannya beralih pada teman-temannya yang sedang berkumpul. “Bahas peneroran semalam.”
“Teror?” tanya Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Are You
Teen FictionBerawal dari berita meninggalnya seorang siswi di sekolah membuat sang adik yaitu Mattheo Karunasankara mencoba mendaftarkan dirinya di sekolah tersebut. Dengan tujuan memecahkan hal ganjal akan kematian kakak perempuannya. Raya Mahatma High School...