SEBELUMNYA MAU MINTA MAAF YAH UPDATENYA KELAMAAN.
-
-
-
SEBELUM BACA FOLLOW IG AUTHOR
@MILAAWCH
@STORYWCHNOTE: ABAIKAN TYPO GENGS
Suasana koridor tampak ricuh ketika para murid berlarian menuju lantai dua. Mattheo yang hendak menuju kelas merasa kesal ketika salah satu siswa laki-laki menabraknya. Cowok itu mempercepat langkahnya di tengah ramainya para murid yang berkumpul.
Saat menaiki lantai dua dan mendapati murid yang masih ramai berkumpul pada satu ruangan membuatnya penasaran ingin mendekati tempat itu. Namun Mattheo mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk berjalan menuju kelasnya.
Nih orang pada kenapa? Pagi-pagi udah lari. Apa jangan-jangan ada yang berantem lagi!
"Theo," panggil Alin ketika Mattheo baru saja tiba di depan lokernya.
Mattheo menoleh tanpa mengeluarkan suara namun dengan tatapannya yang seolah bertanya membuat gadis itu tahu tanpa harus menunggu Mattheo menjawabnya.
"Lo tau gak kenapa orang-orang pada ramai ke gudang?" tanya Alin.
"Mungkin ada yang berantem kali," jawab Mattheo asal menebak.
"Lo liat Gerry gak? Biasanya jam segini dia udah dateng." Alin melirik loker milik Gerry.
"Udah di kelas mungkin." Mattheo merasa aktivitasnya telah selesai ia melangkahkan kaki menuju kelas yang tidak jauh letaknya dari tempatnya dan Alin berdiri.
Mattheo menghentikan langkahnya ketika menyadari gadis yang tadi berbicara dengannya tidak bergerak dari posisinya.
Cowok itu menoleh kebelakang. " Gak mau masuk kelas?"
Alin sedikit terkejut mendengar suara Mattheo yang membuyarkan lamunannya. Gadis itu berlari kecil agar dapat menyusul Mattheo yang tidak jauh berada di depannya.
Mata Alin bergulir ketika duduk di bangku kelas. Dia menatap sekitar berkali-kali berharap orang yang dicarinya ada disini. Gerry yang biasanya duduk diam dan fokus membaca buku ketika pelajaran belum dimulai. Apakah cowok itu sakit? Atau dia sedang ada keperluan mendadak hingga tidak masuk sekolah.
"Woi! Ada anak bunuh diri di gudang! Katanya anak kelas A." Farlan yang baru saja tiba dengan membawa informasi yang baru saja ia ucapkan membuat satu kelas menoleh dengan ekspresi yang berbeda-beda. Khawatir, terkejut, dan sedih bercampur menjadi satu.
"Gak mungkin! Semuanya lengkap kok gak ada yang mati," sahut Savva memecah keheningan.
"Meninggal," koreksi Jack.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Are You
Ficção AdolescenteBerawal dari berita meninggalnya seorang siswi di sekolah membuat sang adik yaitu Mattheo Karunasankara mencoba mendaftarkan dirinya di sekolah tersebut. Dengan tujuan memecahkan hal ganjal akan kematian kakak perempuannya. Raya Mahatma High School...