Menerima Warisan Besar Saya Setelah Perceraian[2]

Bab 372 - Lindungi Dia

Li Cheng sangat ingin dekat dengan keluarga Fu, tetapi dia tidak ingin menerima penghinaan sebesar itu.

Menurutnya, Cheng An bahkan tidak sebaik Fu Hang. Dia benar-benar dibutakan oleh lemak babi dan sebenarnya memilih Cheng An.

Namun, dia tidak menyesal sekarang karena dia telah menyinggung Fu Hang. Jika dia menyinggung Cheng An sekarang, dia tidak akan mendapatkan apa-apa.

Memikirkan hal ini, Li Cheng hanya bisa menahan ketidakpuasannya terhadap Cheng An dan berkata dengan lembut, "Presiden Fu, mengapa saya tidak mengajak Anda masuk ke dalam untuk mengganti pakaian Anda? Pakaianmu sudah..."

Cheng An kesal dengan kata-kata Li Cheng. Dia mendorong Li Cheng menjauh dengan tidak sabar dan berjalan cepat menuju pelayan di dekatnya. Dia mengambil botol anggur dari nampan pelayan dan berjalan menuju Fu Hang dengan agresif.

"Fu Hang, kamu sombong sekali. Kamu sangat sombong. Anda bukan apa-apa tanpa keluarga Fu. Anda kecanduan hidup dari wanita. Persetan denganmu. Saya akan menunjukkan kepada Anda siapa tuan muda keluarga Fu hari ini!"

Cheng An kembali ke keluarga Fu, tetapi karena Tuan Tua Fu peduli dengan adat istiadat dan bersikeras memilih hari yang baik untuk menuliskannya ke dalam silsilah keluarga, dia belum mengubah nama belakangnya.

Dia sudah lama tidak puas dengan Fu Hang. Orang-orang di sekitarnya semua membicarakan betapa hebatnya Fu Hang, tetapi baginya, dia hanyalah generasi kedua kaya yang menunggu kematian!

Cheng An mengambil botol itu dan membantingkannya ke kepala Fu Hang tanpa ragu-ragu.

Namun sebelum botol itu menyentuh Fu Hang, pergelangan tangannya terkena pukulan. Dia ceroboh, dan botol di tangannya jatuh ke tanah dan pecah berkeping-keping.

Cheng An sudah mengeluarkan banyak suara, dan suara botol pecah langsung menarik perhatian semua orang yang hadir.

Shen Yan pertama kali menggunakan piala di tangannya untuk memukul pergelangan tangan Cheng An, yang menyebabkan Cheng An menghancurkan botol itu kesakitan.

Shen Yan maju selangkah dengan wajah dingin dan mengangkat alisnya. Tuan Cheng, apakah Anda ingin melawan Keluarga Shen?

Saat dia mengatakan ini, ada sedikit senyuman di wajahnya, tapi tidak ada sedikit pun senyuman di matanya yang indah berbentuk almond. Dia memandang orang-orang dengan tatapan dingin di matanya.

Cheng An tidak menyangka Shen Yan akan melompat keluar. Dia benci kalau orang menyebut kata "Cheng." Jika dia tidak digendong oleh orang yang salah, dia tidak akan terlalu menderita.

"Shen Yan, sudah kubilang, sebaiknya kamu pergi. Aku tidak akan membiarkanmu lolos dari perbuatanmu padaku tadi. Jika kamu keras kepala, jangan salahkan aku karena memukulmu!" Cheng An memandang Shen Yan dengan marah, dia ingin mencabik-cabik Shen Yan.

"Siapa yang akan kamu pukul?"

Sebuah suara lembut datang dari jauh. Cheng An menoleh dan melihat Su Xiu dengan gaun putih berjalan mendekat.

Cheng An menarik napas dalam-dalam.

Su Xiu memancarkan aura dingin dan menatap Cheng Sn tanpa berkedip.

Cheng An langsung gemetar ketakutan dan berkata dengan suara rendah, "Bu!"

Su Xiu menatap Fu Hang dengan sedikit kelembutan di matanya, tapi kelembutan itu menghilang dalam sekejap, hanya menyisakan rasa dingin.

"Kamu seharusnya berada di kelas sekarang."

Jejak kecanggungan melintas di wajah Cheng An. Dia segera menundukkan kepalanya dan tidak berani berbicara. Matanya berputar dan dia segera menutupi tangannya, dia berkata dengan nada yang salah, "Bu, kamu tidak tahu. Shen Yan baru saja berlebihan dan langsung menghancurkan tanganku dengan gelas anggur. Saya terluka, dan tulang saya mungkin terluka!"

Kata Cheng An sambil hendak jatuh ke samping dengan ekspresi tak tahu malu.

Su Xiu menahan amarahnya dan menatap Cheng An dengan dingin. Dia mengancam, "Saya mendengar bahwa cabang Afrika membutuhkan seorang presiden. Kamu bisa pergi ke sana besok!"

Kalimat ringannya langsung mengejutkan Cheng An. Cheng An tidak berani main-main lagi. Dia berdiri di belakang Su Xiu dengan patuh dan tidak mengatakan apa pun lagi.

Tatapan Su Xiu berhenti di wajah Shen Yan. Dia mengangguk sedikit untuk menunjukkan bahwa dia telah menyapanya. Lalu, dia melihat ke arah Fu Hang. Dia membuang muka dengan ekspresi rumit dan pergi bersama Cheng An.

Shen Yan secara alami melihat bahwa Su Xiu enggan berpisah dengan Fu Hang. Dia kembali menatap Fu Hang dan menatap matanya yang tersenyum.