𝗧𝗵𝗲 𝗥𝗲𝘃𝗲𝗿𝘀𝗮𝗹 𝗟𝗶𝗳𝗲 𝗢𝗳 𝗦𝗮𝗹𝘁𝗲𝗱 𝗙𝗶𝘀𝗵 𝗗𝗮𝗱 🅴🅽🅳

Bab 50 Mie goreng yang benar-benar nikmat, selera ibu

Su Feng berkata: "Saudara Liu, kamu tidak bisa mengatakan itu. Terlepas dari apakah aku khusus tentangnya atau tidak, aku hanya peduli apakah rasanya enak atau tidak! "" Ya ... Rasa, kelezatan bisa berarti

segalanya !"

Saudara Liu pertama-tama mengambil gambar dan mengirimkannya. Momen.

Mienya digulung dengan tangan putih dan ditutup dengan lapisan saus goreng lengket yang dipotong dadu dari perut babi.

Saus dagingnya berkilau dengan warna berminyak.

Irisan mentimun hijau dan irisan lobak jeruk dihias di satu sisi.

Dan kacang renyah.

Semangkuk mie dengan pasta kedelai ini bisa dikatakan memiliki "warna", "bau", dan "rasa" yang sesungguhnya!

Saudara Liu tidak sabar untuk mengaduk mie buatan tangan yang masih mengepul.

Aromanya tajam dan menyegarkan.

"Jangan bilang mie goreng itu asli atau tidak, enak atau tidak, kuncinya enak!"

Mie yang kuat dan panas di dalam mangkuk masing-masing dibalut dengan kuah goreng yang kental, merangsang selera orang, aromanya. kesemutan dan tajam, Saudara Liu membuka mulutnya lebar-lebar dan mengeluarkan sumpit besar.

"Chi yo chi liu~"

"Pu Chi Pu Chi~"

"Wow, rasanya enak! Enak sekali! "Saudara Liu, seorang pecinta kuliner yang memang pemakan besar, terus memasukkan mie ke dalam mulutnya seolah-olah sedang makan nasi .

Porsi semangkuk mie goreng memang tidak banyak, tapi yang pasti banyak!

Harum banget, harum sekali. Semua aroma perut babi dibawa oleh tumisannya, dan menyatu sempurna dengan aroma kuah rahasianya. Melekat pada mie, membuat aroma mie merata. lebih baik. Gigit shuttlecocknya, lalu gigit menjadi dua kacang renyah!"

"Chi Liu, Chi Liu!"

Dia memuji, lalu menunjukkan kecepatan kilatnya dalam memakan mie.

Semangkuk mie dengan pasta kedelai akan langsung habis.

Saudara Liu menjulurkan lidahnya dan menjilat saus di bibirnya.

Su Feng mengambil seteguk mie dan memuji, "Saudara Liu sangat senang dan nikmat untuk dimakan. Tampaknya penelitian tentang mie goreng baru telah berhasil diselesaikan dan yang baru akan tersedia pada siang hari!" tersedia." Saudara Liu

menyeka sambil menyeka mulutnya, dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya dengan santai.

Tampaknya rasa lelah sepanjang malam hilang dalam sekejap.

Rokok setelah makan lebih baik dari pada dewa yang hidup.

Bagaimana dengan makan semangkuk "nasi peri" lalu merokok?

Saat Su Feng menghabiskan semangkuk mie, dia akan makan semangkuk lagi!

Berat semangkuk mie ini seperti pasta gigi baginya.

"Paman Yu, apa pendapatmu tentang mie goreng?" Su Feng bertanya sambil makan.

Paman Yu, yang telah mengeriting rambutnya, memiliki sedikit rasa Tianjin di nadanya, tetapi baunya tidak terlalu menyengat.

Paman Yu terkekeh: "Sulit untuk mengatakan bahwa mie di ibu kota ini tidak enak. Tanah dan air menopang seseorang. " "

Apa istimewanya?"