10.000.000.000 Berries [✓]

🍎 Lemon 🍊

\(๑╹◡╹๑)ﾉ♬

Warning: 🔞

"Okaeri, Luffy-sama!" ucap para maid-nya sopan.

"Apa dia mencoba untuk kabur?" tanya Luffy.

"Tidak sama sekali. Kami menjaganya dengan baik."

"Kerja bagus. Aku akan menaikkan gaji kalian bulan ini," kata Luffy dan segera beranjak ke kamarnya untuk mandi.

Para maid itu saling berpandangan, lalu melompat girang setelah itu.

👒💰🍊

"Aku masih bersama Bege dengan si Hidung Panjang. Jangan tunggu aku untuk makan malam," kata Ace lewat telepon.

"Namaku Usopp!" Luffy bisa mendengar protesan Usopp dari seberang sana.

"Ya! Jangan pulang dengan tangan kosong, Ace. Setidaknya bawalah sebuah kepala," canda Luffy.

"Urusai! Jangan samakan aku dengan psikopat sepertimu!"

"Shishishi..."

"Baiklah. Sampai nanti!"

"Um!"

Luffy memutuskan teleponnya. Dia memperhatikan jam dinding. Tiga jam sebelum makan malam.

"Masih lama ya?" gerutunya.

Dia berpikir sejenak. Apa yang harus dia lakukan sebelum makan malam tiba?

"Ah, gadis itu!" dia hampir saja lupa.

Dengan buru-buru, dia segera menuju kamar gadis itu setelah meminta kuncinya dari maid-nya.

Gelap.

Lampunya dimatikan.

Luffy mengunci pintu lagi, lalu menyalakan lampu kamar itu.

Saat matanya menoleh ke arah tempat tidur besar di tengahnya, dia hanya bisa terpaku.

Malaikat? pikirnya. Tidak, dia manusia. Manusia berwujud malaikat.

Gadis oranye yang dibelinya dari Grove pelelangan tiga hari yang lalu sedang tidur pulas di sana. Dia memakai gaun ungu kurang bahan dengan beberapa perhiasan yang menempel di tubuh dan rambutnya. Luka-lukanya juga sudah hilang. Obat herbal dari Chopper_dokternya memang sangat manjur.