🍎 Black Memories 🍊

207 21 6
                                    

\(๑╹◡╹๑)ノ♬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

\(๑╹◡╹๑)ノ♬

"Aku dan Cora-san dalam perjalanan pulang," kata Robin.

"Baiklah. Kupikir Nami benar-benar butuh hiburan sekarang," Zoro benar-benar khawatir.

"Kau mengikatnya?"

"Jangan gila. Dia sendiri yang mau ikut denganku."

"Bagaimana bisa? Kau memakai pelet?"

"Humormu benar-benar gelap. Aku tidak mungkin melakukan itu."

"Lalu?"

"Luffy mengusirnya. Aku juga belum tahu pasti tentang alasannya. Kita bisa tanyakan itu padanya pelan-pelan."

"Bagaimana kalau Nami ternyata hanya berpura-pura dan ingin memata-mataimu?" Robin curiga.

"Aku pastikan tidak seperti itu. Luffy memang sudah membuangnya," kata Zoro yakin.

"Baiklah. Kita bicarakan lagi nanti."

👒💰🍊

Zoro mengetuk pelan pintu kamar Nami.

Gadis itu dengan cepat menghapus air matanya, lalu buru-buru membuka pintu.

"Robin sudah pulang," Zoro memaksakan sebuah senyum.

Dia tahu Nami sedang berusaha menyembunyikan air matanya itu darinya.

Nami mengangguk, lalu mengikuti laki-laki hijau itu ke ruang tamu.

Gadis itu cukup terkejut saat melihat Joker Gadungan yang pernah datang ke rumah Luffy. Dia menatap Zoro curiga. Apa yang sebenarnya laki-laki itu sembunyikan darinya?

"Apa maksudnya ini, Zoro?" Nami tiba-tiba gemetar. Apa sekarang dia berada di markas musuh? Luffy juga tidak mungkin datang menolongnya walaupun dia berada dalam situasi gawat seperti ini.

"Tenang dulu, Nami!" Zoro baru ingat kalau Rosinante pernah berkunjung ke rumah Luffy. Bukan sebagai aliansi, tapi musuh mereka. Wajar jika Nami tiba-tiba curiga seperti ini.

"Aku yakin kau bukan seorang bodyguard biasa. Kau punya mansion sebesar ini dan semua kekayaan ini, tapi kenapa kau mengabdi sebagai bawahan Luffy? Apa kau hanya ingin menyusup untuk mencari sesuatu?" Nami sedikit menjaga jarak darinya.

"Benar. Tujuanku hanya satu. Aku ingin menculikmu dan aku benar-benar beruntung karena kau sendiri yang ikut denganku," jawab Zoro.

Nami berbalik, hendak lari.

"Tapi menculikmu bukan dalam artian jahat, Nami!" seru Zoro, membuat Nami mengurungkan niatnya untuk lari.

Dia menoleh lagi. "Apa maksudmu?"

Rosi berlari ke arah Nami dengan mata berkaca-kaca, lalu segera memeluknya. "Saya senang Anda baik-baik saja!"

Lalu setelahnya, Rosi menangis kencang.

10.000.000.000 Berries [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang