🍎 Painkiller 🍊

209 20 21
                                    

\(๑╹◡╹๑)ノ♬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

\(๑╹◡╹๑)ノ♬

Semua orang tampak terdiam dengan tubuh gemetar. Luffy seolah sedang menunjukkan taringnya sekarang.

"Kudengar dia adalah seorang mantan budak yang lari dari Sabaody!" seru seseorang.

DOR!

Kepalanya langsung pecah saat itu juga.

Terdengar jeritan ketakutan dari yang lain. Seperti biasa, tangan Luffy memang seringan itu saat membunuh orang lain.

"Siapa yang bilang kalau Nami itu mantan seorang budak?" Luffy benar-benar marah. Itu terlihat jelas di wajahnya.

"Luffy, tenangkan dirimu! Kalau tidak, kau bisa membunuh semua orang di sini," Shanks membujuknya.

"DIAM, SHANKS! AKU SAMA SEKALI TIDAK PEDULI! SIAPAPUN YANG BERANI MEMBUAT NAMI MENANGIS ATAU MENYENTUHNYA SEMBARANGAN, ARTINYA DIA MENCARI MASALAH DENGANKU!" teriak Luffy penuh penekanan di setiap katanya.

Shanks langsung angkat tangan tanda menyerah. Dia hafal benar sekeras apa kepala itu. Bahkan dia sendiri pun tidak akan sanggup menghentikan amarahnya.

"Katakan siapa orang pertama yang mengatakan bahwa Nami adalah seorang mantan budak!" tanya Luffy cukup menekan.

Tidak ada yang berani menjawab.

Tubuh Hancock bergetar hebat. Jika salah satu dari mereka menyebutnya sebagai orang pertama yang mengatakannya, habislah dia. Apalagi saat ini tidak ada bukti bahwa Nami pernah menjadi seorang budak karena tidak ada lambang cakar naga di.tubuhnya.

Tapi bagaimana itu bisa terjadi? Seharusnya semua budak memiliki lambang itu, termasuk dirinya. Alasan kenapa dia tidak pernah memakai bikini adalah karena tidak ingin menunjukkan lambang terkutuk yang tergambar itu di punggungnya.

"Aku hitung sampai tiga. Jika tidak ada yang mengaku, aku akan membunuh kalian semua!" kata Luffy.

Mereka tampak ketakutan. Semuanya tahu kalau dia tidak sedang main-main.

"Satu..."

Belum ada jawaban. Yang ada adalah mereka mengambil ancang-ancang untuk segera lari.

"Dua..."

Suasana semakin tegang saat Luffy mengarahkan tembakannya ke depan.

"Tig-"

"Han-"

"LUFFY!"

Hitungan Luffy dan ucapan seseorang tiba-tiba terpotong oleh suara keras Nami.

Semuanya terkejut mendengar itu, bahkan Luffy sendiri.

Nami merebut pistol di tangannya dan menunjukkan wajah yang begitu serius. "Apa yang kau lakukan, Bodoh?! Aku baik-baik saja dan yang terjadi barusan itu hanya lelucon. Mereka tidak benar-benar serius melakukan itu!"

10.000.000.000 Berries [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang