Papa

1.3K 96 3
                                    

P a p a
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Last Chapter

"Minji, itu Buna datang"

Untung saja Jaehyun mengalihkan topiknya.

"Unaaaaaaaa !!!"

Tubuh kecil Minji langsung diangkat ke dalam gendongan Nana. Setelah ini, kegiatan mereka adalah mandi dan sarapan kemudian dilanjut dengan acara Buna Nana dan Minji. Sang buna akan membawa Minji bermain di ruang bermain yang sudah dilengkapi dengan berbagai mainan anak. Nana selalu menemani Minji bermain agar dapat merangsang sensorik anaknya.

"Wuinnggg pesawat datang...AAA buka mulutnya sayang"

"Ammm nyam nyamm...enak?"

Minji mengangguk dengan mulut yang menggembung membuat Nana terkekeh akan tingkah bayinya ini.

Saat ini keluarga Jung sedang sarapan di ruang makan. Minji, bayi satu tahun itu didudukkan di kursi bayi. Disuapi oleh Nana sambil satu tangannya memegang buncis rebus. Terkadang juga ia diberi sendok sendiri oleh buna-nya.

Nana memang sengaja memberinya sendok supaya Minji bisa belajar makan sendiri. Ya, walaupun Nana harus memakai stok kesabaran ekstranya karena menunggu anaknya selesai makan sendiri butuh waktu yang tidak sebentar.

Seseorang datang dari arah tangga membuat si bayi, Minji, menoleh dan berbinar ke arahnya.

Ternyata sosok yang datang dari tangga itu Jung Jeno, putra kedua Jung Jaehyun dan Jung Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata sosok yang datang dari tangga itu Jung Jeno, putra kedua Jung Jaehyun dan Jung Taeyong. Sudah memakai setelan jas lengkap untuk persiapan menuju kantor. Tampan sekali.

"Ddy!!"

Si kecil memekik riang saat Jeno berjalan menuju ke arahnya. Aduh, bahagia sekali bayi ini.

Namun, terdapat seseorang yang menatap tak suka. Apa-apaan anaknya memanggil Jeno dengan sebutan 'daddy'.

Mengerti dengan perubahan suasana hati suaminya, Jaemin lantas memberi tahu anaknya.

"Minji, itu uncle, bukan daddy"

Katanya sambil menunjuk ke arah Jeno.

"Keul?"

"Uncle"

"Ddy" pekik Minji dengan tawa khas bayi

Terserahlah. Jaemin lelah. Sudah berkali-kali diajari pun masih sama hasilnya.

Jaemin juga sudah meminta tolong pada Jeno supaya mengajari Minji agar memanggilnya uncle. Tapi Jeno yang pada dasarnya sudah menyayangi keponakannya pun tidak menolak ketika Minji memanggilnya 'daddy'. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jeno.

Melihat anaknya memandangi Jeno dengan tatapan binarnya, seakan mengerti yang dimau oleh Minji, Jaemin menyerahkan sendok di tangannya itu kepada Jeno.

Jeno tidak menolak tentu saja. Ia bahkan tidak peduli jika pakaian kantornya akan kotor nanti.

Till The Last | Nomin ft. Markmin [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang