Kiss

948 64 2
                                    

K i s s
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Last Chapter

"YESSSSS...!!!"

Jeno sangat bahagia hingga berdiri dari kursi sambil berputar-putar layaknya orang habis memenangkan undian.

Jaemin terkekeh gemas dengan keduanya. Untung saja Mark masih tidur, jika saja dia dengar bisa cemburu berat karena Minji lebih memilih daddy-nya dibanding sang papa. Lalu ia akan bermuka masam seharian penuh dan terus mengadu pada Jaemin karena Minji tidak memilihnya.

Minji yang melihat Daddy dan Buna-nya gembira ikut tertawa. Entahlah, ia hanya meniru orang di sekitarnya.

Jeno berhenti dari kegiatan random-nya setelah mendengar suara tertawa bayi yang berasal dari Minji. Ah, Jeno jadi ingin pulang ke rumah sekarang juga guna memeluk si mungil Minji lalu membubuhkan banyak sekali kecupan sangking gemasnya.

"Aku jadi ingin pulang sekarang..." Gumam Jeno lirih.

Tapi nyatanya di seberang sana Jaemin masih bisa mendengarnya karena ruangan Jeno yang sunyi.

"Mark Hyung akan marah jika kau pulang"

"Kenapa?"

"Karna kau akan menganggu waktunya bersama Minji"

"Astaga...hyu-"

"Ddy puyang?" Celoteh Minji yang tiba-tiba ingin masuk dalam perbincangan Jeno dan Jaemin.

"Iya, ini daddy mau pulang sekarang" balas Jeno tak kalah semangat

Jeno membulatkan tekadnya untuk pulang sekarang juga karena tak tahan ingin bertemu Minji. Berkas-berkas laporan yang belum selesai dicek akan ia lanjutkan nanti saja. Saat ini yang ia ingin hanya satu, menjumpai keponakannya.

"Hihihiiii...puyang! puyang!...ddy puyang"

"Daddy akan bereskan ini lalu beli subak. Tunggu daddy ya cantik?"

Minji mengangguk-angguk sambil tersenyum lebar. Ia begitu senang mendengar daddy-nya akan pulang dengan membawa subak kesukaannya.

"Kau mau titip apa Na?" Tanya Jeno sembari membereskan berkas-berkas dan mematikan laptop.

"Subak!! / Tidak usah" Sahut Jaemin dan Minji bersamaan. Tahu kan siapa yang meneriakkan kata subak?

"Heyy...daddy sedang bertanya pada buna. Nana mau titip sesuatu?" Tanya Jeno ulang

Ya, Jeno memanggil Jaemin masih dengan sebutan Nana meskipun sekarang Jaemin sudah menjadi kakak iparnya. Tetapi karena Jeno sudah terbiasa menggunakan panggilan Nana dari dulu membuatnya enggan untuk menggantinya. Selain itu, akan sangat aneh bagi Jeno bila memanggil Jaemin dengan embel-embel kakak karena Jaemin lebih muda darinya.

"Tidak ada Jen. Terima kasih"

Sebenarnya Jaemin sedang ingin makan macaron, namun karena ini Jeno jadi ia tak berani merepotkannya.

Meskipun Jeno sama sekali tak keberatan bahkan ia yang menawarkan dulu, tetapi Jaemin harus tetap menjaga batasan. Ia lebih baik menunggu Mark bangun atau ia bisa pergi berdua dengan Minji untuk membeli macaron.

"Baiklah"
"Minji, sudah dulu ya vc nya? Sampai nanti....bye-bye!" tutur Jeno mengakhiri panggilan

Jeno segera beranjak keluar dari ruangannya dan mengunci pintu. Ia terus berjalan menuju ke parkiran lalu menaiki mobilnya. Jeno sudah tak sabar ingin pulang tetapi ia harus mampir ke supermarket dulu untuk membeli buah semangka yang sudah ia janjikan tadi untuk Minji.

Till The Last | Nomin ft. Markmin [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang