When I Meet You

615 50 0
                                    

W h e n I M e e t Y o u
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesuai perkataan Xiaojun, pagi ini Mark membantunya menjaga toko bunga. Mulai dari membersihkan dan merapihkan karangan bunga yang sudah dibuat, juga bunga-bunga fresh yang disediakan di atas rak kayu.

 Mulai dari membersihkan dan merapihkan karangan bunga yang sudah dibuat, juga bunga-bunga fresh yang disediakan di atas rak kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beres, mereka berdua mulai membuka pintu toko. Pagi hari masih belum ramai. Namun mendekati siang mulai banyak pengunjung datang.

Ada yang sekedar mencuci mata atau bertanya-tanya harga, ada juga yang memang berniat membeli bunga langsung di toko.

Pembeli toko ini kebanyakan memang lebih cenderung memesan online ketimbang datang ke tokonya langsung.

Hendery, Xiaojun, dan Mark masih betah melayani pelanggan dari pagi sampai pertengahan hari hingga tak sadar akan kedatangan Jeno, Jaemin, dan Minji.

Tadi Jeno menjemput Minji di sekolahnya lalu dilanjut menjemput Jaemin di kantor untuk menepati janjinya pada Minji. Namun Jaemin meminta untuk diantarkan ke toko Xiaojun dulu.

Jaemin masuk lebih dulu sambil mencari keberadaan kakaknya hingga ia menemukan Xiaojun di dekat meja kasir yang sepertinya sedang merangkai bunga bersama dengan seseorang di hadapannya.

"Kakak..."

"Eh? Iya Na?"
"Sebentar, kakak ambil dulu ya"

"Iya"

Sejak kepergian Mark, Jaemin rutin setiap bulan mengambil bunga pemberian Mark di toko Xiaojun karena hanya itulah yang bisa menyemangatinya. Entah mengapa surat yang diselipkan di situ sangat related dengan masalah yang sedang ia hadapi.

Jaemin tidak tahu saja bahwa surat itu memang Mark yang menulisnya sendiri sesuai dengan keadaan Jaemin. Mark berharap dengan itu, ia tetap bisa membahagiakan Jaemin-nya walau ia harus menyembunyikan kenyataan.

Xiaojun beranjak dari duduknya. Di situ, mata Jaemin menangkap punggung seseorang dengan surai blonde dan kaos hitam polos sedang sibuk merangkai bunga. Rasanya Jaemin mengenal orang ini.

Jaemin masih berdiri di dekatnya dengan Jeno dan Minji yang menemaninya.

"Mark, tolong bantu aku!" Teriak Hendery yang sedari tadi sibuk melayani pembeli.

"Iya, sebentar"

Orang yang dipanggil Mark segera beranjak menghampiri Hendery untuk membantunya.

"Tunggu!" Jaemin mencekal pergelangan tangannya saat orang itu hendak berjalan.

Orang itu pun menoleh ke arah Jaemin yang membuat Jaemin terpaku dengan parasnya. Wajah yang sama dengan mendiang suaminya, Mark Jung.

Till The Last | Nomin ft. Markmin [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang