Tempat Berlindung

615 50 15
                                    

T e m p a t B e r l i n d u n g
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tiba saatnya mobil Jeno sampai di depan kantor Jaemin. Jaemin pun turun dan hendak masuk ke dalam gedung. Namun sesampainya ia di pintu masuk, tak disangka ada banyak mata yang memandangnya.

"Itu bukannya Jung Jeno?"

"Jung Jeno datang ke kantor kita?!"

"Wah, Jaemin diantar Jung Jeno?"

"Mereka ada hubungan apa sebenarnya?"

"Fix harus jadi trending topik"

Sial, pikirnya. Lagi-lagi Jaemin lupa bahwa ia sedang bersama Jeno, pria yang terkenal karena ketampanan dan kekayaan keluarganya.

Lain halnya dengan Jeno yang acuh tak acuh. Ia malah semakin menggoda Jaemin.

"Sayang! Hei, kau belum pamit!" Teriaknya

'Jeno menyebalkan!' batin Jaemin bersuara. Sudah tahu ia sedang buru-buru masuk, Jeno justru ikut masuk dan berteriak memanggilnya di depan banyak orang. Dan lagi dengan sebutan sayang. Ramai sudah nanti kantor Jaemin dengan gosip-gosip Jeno dan dirinya.

"Lucu..." Ucap Jeno melangkah keluar kembali ke dalam mobilnya.

"Aduh aku terlambat meminta foto"

"Sama, padahal tadi sudah dekat"

"Jaemin, apa benar kau kekasih Jung Jeno?"

"Na Jaemin, bagaimana bisa kau diantar oleh Jeno? Aku jadi iri..."

"Jaemin, kau pakai pelet apa?"

Jaemin menulikan telinganya berusaha mengabaikan serbuan pertanyaan dari teman sekantornya.

"Sudah sudah!! Sekarang kembali ke pekerjaan kalian masing-masing!"
"Jaemin ayo!"

Felix segera menarik tangan Jaemin. Mereka berdua berjalan beriringan menuju lantai 5 dimana ruang kerja mereka berada.

"Terima kasih, Felix"

"Sama-sama, ah iya omong-omong apa orang tadi memang Jung Jeno?"

"Ya..."

"What?! Kau mengenalnya?"

"Iya"

"Wah, wah, Jaemin kau beruntung sekali"

"Hah? Kenapa memangnya?"

"Karena kau bisa mengenal Jung Jeno yang sedang populer itu. Aku sering mendengarnya saat ibu-ibu komplek sedang menggosip. Katanya dia sangat tampan dan berwibawa. Ternyata benar ya..."

'Tampan dan berwibawa? Iya sih tampan, tapi berwibawa? Kurasa tidak. Di rumah saja kelakuannya seperti setan'

"Hmm...seperti yang kau lihat"

"Eh, Jaemin Jaemin..."

"Ya?"

"Bagaimana bisa kau diantar Jeno?" Felix berbisik

"Ban mobilku bocor"

"Lalu? Lalu kau tidak sengaja bertemu dengannya kemudian dia menawarkan untuk mengantar-..." Ucap Felix layaknya seorang rapper

"Dia adik iparku dan aku meminta tolong padanya untuk mengantarkanku"

"Adik iparmu?!"

"Ya"

"Ah, wait wait, itu berarti kau istri dari kakaknya Jeno? Yang tertua itu? Yang kalau tidak salah bekerja sebagai pilot dan..."

"Iya, iya, kakaknya Jeno yang paling tua adalah suamiku," kata Jaemin memotong ucapan Felix sebab pertanyaan darinya benar-benar tidak akan ada selesainya.

Till The Last | Nomin ft. Markmin [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang