Captain

654 49 16
                                    

C a p t a i n
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sepatah dua kata Yuta cengkramakan bersama Mark dan Jaemin, tentang saudara kembar Jeno yang belum lama ia temukan bersama Taeyong, juga berbagai awan pertanyaan yang mengganjal di benaknya.

Puas dengan itu, Yuta membawa Winwin pulang dan tentunya bersama Shotaro.

Taeyong dan Eric masih ada untuk menemani Jeno. Mereka sudah selesai mendonorkan darah untuk Jeno, tinggal menunggunya sadar.

Hendery bersama Guanlin baru saja sampai di rumah sakit. Hendery langsung saja menuju kamar rawat Jaemin dimana Xiaojun berada di sana.

Tok tok tok

"Do you wanna build a snowman~⁠♪"

'Punya ipar gini banget ya Lord,' batin Guanlin bersuara.

Tok tok tok

Lagi, Hendery mengetuk pintu yang jelas-jelas bisa langsung ia buka.

"Tinggal buka saja apa susahnya sih Hyung? Gini nih..."

Cklek

Guanlin membuka pintu dengan sangat amat perlahan karena pikirnya akan bahaya jika mengejutkan orang sakit.

Kriett

Telinga mereka tak mendengar suara apapun. Benar-benar sunyi. Ah, yang di dalam sedang tertidur. Pantas saja tidak ada yang membalas ketukan pintu tadi.

Mata mereka melihat Mark dan Jaemin tidur di satu ranjang pasien dan Xiaojun berbaring di ranjang penunggu pasien.

"Renjun mana?" Tanya Guanlin mengitari ruangan tersebut mencari kekasihnya.

Hendery hanya mengendikan bahunya tak acuh.

"RENJUNIE KAU DIMAN-Hmmpp" Seru Guanlin terpotong oleh bekapan tangan Hendery di mulutnya.

"Sssttt! Kau ini berisik sekali"

"Hngg..." Xiaojun menggeliat dalam tidurnya.

"Kau lihat? Istriku jadi terbangun kan"

Hendery yang melihat Xiaojun menggeliat tak tenang segera menghampirinya lalu mengusap punggung Xiaojun.

"Tidur lagi ya sayang..."

Sedangkan Guanlin yang melihat pemandangan itu berdecak dalam hati. Ya, sepertinya ia harus cepat-cepat mencari Renjun supaya tak jomblo di kamar ini.

Cklek

Panjang umur sekali! Yang dicari Guanlin datang bersama dengan anak kecil di gandengannya. Guanlin segera saja berlari memeluknya.

"Renjun!"

"Uncle!"

Tapi justru Minji yang ia peluk.

"Ck ck yang dipanggil siapa, yang dipeluk siapa..." Kesal Renjun menyilangkan tangannya di depan dada.

"Dia memang aneh, Njun" tutur Hendery mengatai calon adik iparnya itu.

"Dih, Hyung lebih aneh tau" protes Guanlin tak terima dengan penuturan Hendery.

"Kata siapa?"

"Kata ku, kenapa?!"

"Sudah! Sudah! Nanti semuanya malah terbangun"

Renjun melerai keduanya agar tak mengganggu tidur Mark, Jaemin, dan juga Xiaojun. Namun terlambat, mereka sudah lebih dulu terbangun akibat kebisingan dari dua orang aneh menantu Ayah Atuy.

Till The Last | Nomin ft. Markmin [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang