Halaman 12 🍃: Berjuang Demi Angka

52 9 6
                                    

Sore menuju Malam Itu sepertinya Arkan Akan mendapat Masalah atau Kecaman Dari Sang Ayah, Lihatlah Ayahnya kini Sedang Tidak baik baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore menuju Malam Itu sepertinya Arkan Akan mendapat Masalah atau Kecaman Dari Sang Ayah, Lihatlah Ayahnya kini Sedang Tidak baik baik saja

Sejak pulang tadi Arkan memasuki Rumah, Terdengar jelas dirangu Arkan Kedua orang tuanya tengah bertengkar tentang sesuatu atau mungkin tentang dirinya

"Assalamu'alaikum Adek Pulang..." Tidak ada sahutan yang Arkan dengar hanya cekcok Ayah Bundanya

"Mas Kamu harusnya Jangan gini,dia Anak Kamu juga!" Tutur Sang Bunda Sepertinya Marah dengan suaminya, tapi yang disebut dia itu siapa

"Kalau mau ku sebut sebagai anak, seharusnya dia bisa banggakan aku seperti Kakaknya!" Kini ayahnya yang bersuara tidak kalah Marahnya

"Mas!!"

"Kamu juga jadi istri dan ibu harusnya Ngerti gimana cara didik dia,Aku nggak mau publik tau kalau aku punya anak tidak berprestasi,MAU TARUH DIMANA MUKA KU DAVINA!!" Ketus Kaisar pada istrinya

"Kok kamu malah nyalahin aku,KAMU JUGA...."

"APA...SIAPA YANG MAU AMBIL DULUAN?KAMU KAN... KITA ADA HAIDAR NGAP..."
Apa maksud dari perkataan Sang Ayah barusan

"MAS,KAMU MASIH BAHAS ITU?,Harusnya kita sama-sama Besarkan mereka tanpa ada pilih kasih! Sekalipun itu bukan dar..."
Ucapan Davina Belum terselesaikan, karena terpotong oleh Arkan yang tiba-tiba muncul diambang pintu Kamar kedua orangtuanya

"Ayah Bunda" Itu yang Arkan ucapkan,jujur Arkan bingung apa yang sebenarnya terjadi, apa inti dari permasalahan ini

Dan Dia itu siapa yang disebut-sebut oleh ayah bundanya

"Arkan Kamu.." bunda menoleh rasa kaget juga takut bercampur

"Sudah pulang kamu?" Ayahnya menatap Arkan begitu lekat

"Mas"

"Gimana Sekolahnya?" Tanya sang Ayah Kini Menghampiri Si Bungsu

"Baik, Ayah Dia itu siapa? Kenapa ayah bunda bertengkar?" Ucap Arkan Berkaca-kaca ekspresi nya masih terbilang bingung

"nggak Perlu Tahu Dek, Jangan ikut campur urusan Kami sayang" Bunda kini menimpali

"Iya Arkan, yang seharusnya kamu urus adalah nilai kamu nak, Minggu Besok sudah Ujian Akhir Semester kan, Ayah tidak mau tahu nilai kamu harus di atas KKM semua bila perlu 95 keatas!! Mengerti?" Ucap Sang ayah tanpa melihat kebelakang bagaimana bisa Arkan dituntut untuk mendapatkan nilai sebesar itu

Memang bagi sebagian orang Nilai diatas 95 itu gampang, namun bagi Orang seperti Arkan apa bisa? sebenarnya bisa saja namun Arkan punya titik lemah,
Dia tidak Terlalu Pintar namun juga tidak bodoh, nilainya selama ini bagus yaitu kisaran 66-95 namun bagi Ayahnya itu tidak memuaskan, Arkan dituntut untuk mendapatkan hasil yang Maksimal,jika tidak ayahnya selalu membandingkannya dengan Sang kakak atau bahkan memaki sang Anak.

Embrace My Soul On Going (Revisi Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang