Apakah Revan sama sekali tidak memikirkan Perasaan Sahabatnya, hingga saat ini Arkan Pulang sendiri sambil menenteng Sampul Rapot nya, Anak Itu Pulang sendiri karena Revan Meninggalnya,pulang duluan Tanpa Berkata lebih dulu padanya, Untuk yang menanyakan dimana Haidar Dan sang Bunda,tentu Haidar Ada Acara lain dengan teman sekelasnya, sementara Bunda sudah ke kantor dari tadi sebelum rapat kelas Arkan dimulai
setalah melihat hasil dari Rapotnya tadi, Arkan Ingin Rasanya Putus Asa, Harapannya pada dirinya sendiri sirna kala melihat angka angka di Rapotnya tidak memenuhi Kemauan Sang ayah
Angka angka di Rapotnya Memang Diatas KKM Antara 75-89 atau bahkan 93, rata-rata,namun bukan itu yang ayahnya mau, ayahnya menginginkan Nilainya di atas 95, tapi Arkan belum bisa mencapainya
(Bukan Rapot nya author gess,punten 🙏)
"maaf Ayah Arkan Belum bisa Mewujudkan Kemauan ayah" Lirihnya pelan dengan air mata yang sudah tak terbendung"Arkan Gagal ayah maaf"Lirihnya lagi
Menghapus air matanya dan Sebelum melanjutkan Langkahnya lagi menuju rumah, klakson Mobil Terdengar dari belakang, Sepertinya Arkan kenal Mobil itu milik siapa
"Arkan, Lo Pulang sendiri?" Itu Mackhel sang pemilik Mobil
"Mackhel?,,hehe iya" Sahutnya Tersenyum di sebrang sana
"Bareng kita saja yuk Nak" Itu Ayumi Lestari Mami Dari Mackhel
"Enggak papah Tante,Saya Jalan kaki saja, enggak jauh ko,lagi pula takut merepotkan" Tolaknya karena merasa tidak enak
"Loh ya Ndak papah, Ayo Masuk" Ajak Doni Irfandy Papi Dari Mackhel yang mengendarai mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace My Soul On Going (Revisi Sementara)
Teen FictionEntah Arkan yang egois atas dirinya sendiri atau orang-orang yang berada disekitar nya. Arkan selalu dianggap Ada namun Tak ada begitulah Dia, Dibandingkan Dengan yang lain. dianggap tak penting itu tidak wajar, katanya kehidupan Lika-liku Arkan Ter...