Satu hal yang tak bisa tenggelam bersama kedatangan senja. Itu adalah rasa.
Pake bahasa baku ya..
*
Bocah perempuan dan laki-laki yang berusia 6 tahun terlihat sedang jalan menuju rumahnya, kaki kecil mereka menapaki jalanan aspal yang sedikit basah akibat hujan tadi siang.
"Nono~~" panggil bocah perempuan yang memakai bando pink di kepalanya.
"Ayo beli balon~"
Yang di panggil menoleh ke belakang, "Kita udah beli balon kemalin, Lili. Belenti koleksi sesuatu yang akan lusak."
"Balon kemalin udah kempes, Nono.. Ayo beli balon lagiiii."
Alih-alih menjawab, bocah yang memiliki mata sipit itu berbalik menghampiri bocah berbando pink, menggandeng tangannya, menuntunnya agar bisa jalan pulang ke rumah mereka, sedangkan perempuan yang di hampiri merenggut tidak suka Nono mengabaikan ucapannya.
"Tidak mau pulang sebelum beli balon~" Rengek Riri.
"Ayo pulang. Udah sole. Nanti Tante malahin Nono kalena bawa Lili main sampai maglib."
Bocah berbando pink itu menggelengkan kepalanya, menahan kakinya agar tidak bergerak di tarik Nono, "Balonn.., Nono.. Lili mau balonnn, huaaa.. Nono jahatttt sama Lili!!!!"
Nono memejamkan matanya sejenak saat Riri sudah merengek, ia pun mengalah, alih-alih menyebrang ke rumah mereka, ia mengajak Riri berjalan lurus beberapa meter lagi ke tempat penjual balon.
Riri tersenyum saat balon udara Spongebob yang memiliki benang sudah berada di genggamannya.
Setelah beberapa meter mereka berjalan kembali ke arah yang tadi, Riri berhenti, Nono yang berada di belakang Riri juga berhenti.
"Kenapa belenti? kita harus nyeblang, sebelum ada kendalaan yang lewat," kata Nono sambil mengambil tangan Riri untuk di gandeng.
Sedangkan Riri memandangi rumah mewah yang ada di depannya, Nono pun ikut melihat apa yang Riri pandang.
"Kata Mama, ada anak laki-laki yang seumulan sama kita di lumah ini," Ucap Riri.
"Oh ya? Telus, kenapa tidak pelnah kelihatan?" tanya Nono.
Tepat setelah pertanyaan Nono terucap, gerbang besar itu terbuka.
Menampilkan seorang bocah lain yang seumuran dengan mereka berdua, keluar dengan balon udara Spongebob yang persis di pegang oleh Riri.
Riri dan Nono saling pandang sejenak, setelah itu Riri memberikan balonnya kepada Nono untuk di pegangkan, lalu bocah berbando pink itu melangkah ke arah bocah laki-laki yang di maksud oleh Mamanya.
"Haiii! Namaku Lili. Namamu siapa?"
Bocah itu hanya diam, memandang Riri dengan pandangan mengintimidasi, "Kamu siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
FanfictionNono, Nana dan Riri. Mereka bertiga temanan sejak kecil, tumbuh bersama hingga dewasa membuat mereka saling menjaga satu sama lain, hingga timbulnya perasaan yang tidak bisa mereka kendalikan, membuat mereka terpecah. Akankah mereka bisa berteman se...