SMA
____Riri baru saja dari kantin bersama dua teman perempuannya, Kinan dan Vivi. Teman yang lolos dari perseleksian ketat Nana dan Nono. Ternyata tanpa Riri sadari Nana dan Nono sering menemui teman perempuannya di belakangnya demi mengintrogasi mereka.
Sebab waktu SMP Nana dan Nono sering menemukan kepalsuan teman-teman Riri, dimana mereka hanya bersikap baik di depan Riri dan menjelekkan Riri dari belakang, bahkan saat SMP dulu banyak yang ingin berteman dengan Riri agar bisa mendekati Nana atau Nono.
Tapi Kinan dan Vivi lolos dari seleksi itu, makanya Riri sangat bersyukur akhirnya ia bisa mendapatkan teman perempuan di masa sekolahnya kali ini.
"Naresh putus lagi, Ri?" tanya Vivi.
Riri menoleh sambil mengangguk "Iya, soalnya Nana ternyata jalan sama sahabatnya Fira. Makanya ketahuan sama teman Fira deh.."
Kinan menggelengkan kepalanya, "Emang buaya dari kecil ya dia, Ri?"
Riri tersenyum sambil meneguk minumannya, "Eumm.., Nana itu udah pacaran dari SD. Mantan dia itu banyak banget, karena hobi godain cewek lain meski udah punya pacar. Nana emang dari kecil suka bikin masalah, kadang Riri sama Nono capek negurnya."
Vivi terkekeh geli, "Yang satu trouble maker, yang satu ketua osis, kombinasi yang menarik."
Riri tersenyum mendengarnya, Nono menang pemilihan sebagai ketua osis periode ini, sahabatnya yang satu itu memang sangatlah pintar.
Riri membuang sampah minumannya ke tempat sampah yang berada di depan kelas sepuluh delapan, ia baru ingin menghampiri teman-temannya yang mendahuluinya tapi sudut matanya melihat tali sepatunya yang lepas. Nono sering mengajarinya untuk memperhatikan tali sepatunya karena jalannya sering ceroboh dan berakhir terjatuh akibat tali sepatunya sendiri, akhirnya Riri menunduk untuk membenarkan tali sepatunya.
Dari arah berlawanan seorang siswa jalan mundur sambil bercengkrama dengan teman-temannya, tanpa mengetahui kalau di belakangnya ada Riri yang sedang memperbaiki tali sepatunya.
Tabrakan tak bisa terhindari, Riri yang baru ingin berdiri dan berjalan tak sengaja menyikut siswa tersebut membuat lelaki yang Riri tidak ketahui namanya kehilangan keseimbangan dan menyenggol tempat sampah hingga sampah yang berada di dalamnya terhambur keluar dan beberapa mengenai baju lelaki itu.
Riri panik, ia tak sengaja, "Eh maaf kak, Riri ga sengaja."
Raut wajah memerah akibat marah yang di dapatkan Riri, "LO ITU KALAU JALAN LIAT-LIAT BEGO! LO GA PUNYA MATA APA?!" lelaki itu berteriak sambil menepis tangan Riri yang berusaha membantunya.
Deg.
Riri tidak pernah mendapatkan umpatan seperti ini, bahkan di bentak kecil saja ia tidak pernah.
Wajahnya ketakutan, apalagi ketika melihat lelaki itu berdiri dengan sendirinya dan berjalan menghampirinya, Riri melangkah mundur takut.
Kinan dan Vivi yang baru menyadari Riri tidak ada di belakangnya berhenti, mereka jelas mendengar makian tadi. Kinan yang melihat Riri dari jauh sudah ingin menangis, ia dengan cepat berlari ke gedung IIS untuk memanggil Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
FanfictionNono, Nana dan Riri. Mereka bertiga temanan sejak kecil, tumbuh bersama hingga dewasa membuat mereka saling menjaga satu sama lain, hingga timbulnya perasaan yang tidak bisa mereka kendalikan, membuat mereka terpecah. Akankah mereka bisa berteman se...