___
Nana menatap was-was Riri yang terus menerus menatap jengkel ke arahnya sejak ia duduk di meja makan tadi.
Bahkan makanan di depannya tampak tak lezat lagi. Nana tau kalau Riri pasti marah padanya gara-gara kejadian tadi. Dan, Nana sangat tidak ingin Riri membahasnya di sini, di meja makan, terlebih lagi ada Maminya yang ikut makan bersama. Untungnya Papi nya tidak ada, setidaknya ia hanya harus bersiap menghadapi satu orang saja.
Nono juga memperhatikan Riri yang terus menatap Nana, hatinya ntah kenapa juga ikut was-was. Keduanya tidak tahu kapan Riri akan melemparkan bom waktu.
Mami Nana-Viona, merasakan ketegangan itu, walaupun mereka jarang makan bersama karena ia sibuk, tapi ini jelas bukan suasana makan yang tenang.
Viona memecah ketegangan dengan dehamannya, "Riri, Nana, apakah kalian bertengkar lagi?" tanyanya, karena Riri paling jarang berantem dengan Nono, berbanding terbalik dengan Nana yang suka mengganggu ketenangan Riri.
"E-enggak kok, Mi." Kilah Nana cepat.
Viona menoleh ke arah perempuan cantik yang sudah ia anggap sebagai anak kandungnya, "Sayang..?" Panggil Viona meminta jawaban Riri.
"Riri kesal, Mi." Sungut Riri membuat Nana dan Nono tegang seketika. "Nana dan Nono tidak mau memberitahuku perihal film yang Nana tonton, padahal Nana sepertinya seru sekali menontonnya, kan Riri juga mau nonton!"
Seketika Nana memucat hingga tak sengaja menjatuhkan garpu-nya. Nono juga tersedak oleh ludahnya sendiri.
"Well Nana, beritahu Riri tentang film yang kamu tonton, dan kita bisa makan dengan tenang." Viona menoleh ke arah Nana tanpa menyadari ekspresi tegang anak semata wayangnya.
Nana kelabakan, "Eum.. Mi.. itu.."
"Apa?" tanya Viona tidak mengerti.
"Princess... kan Nono udah bilang itu film peperangan. Kamu ga akan suka.." Nono mencoba membantu.
Riri kembali memberungut, "Nono jangan ngomong sama Riri! Riri kesal sama Nono!" Seru Riri, "Lagipula, kata siapa Riri ga suka? Riri kan hanya penasaran, kenapa film peperangan itu berbeda dengan film peperangan biasanya yang pakai kostum super ribet. Riri yakin kok, kalau film yang di tonton Nana tidak memakai baju. Riri kan hanya mau tau judulnya!"
Skakmat! Batin Nono yang memilih menunduk saat melihat Viona melotot ke arah mereka setelah mendengar jawaban polos dari Riri.
"A-anu.. maksud Nana.., Mi.." cicit Nana sambil nyengir saat Maminya menatapnya tajam. Dan ia tahu kalau komputernya pasti akan di sita.
Viona menghela nafas panjang, ia menatap Riri yang masih memberungut, ia mengelus rambut perempuan itu, ia harus menyelamatkan anak perempuannya sebelum Lina memarahinya, "Sayang.. kamu mau liburan ke Jepang, libur semester nanti kan? Nana katanya mau belikan tiket pesawat, hotel dan keperluan kamu selama di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
FanfictionNono, Nana dan Riri. Mereka bertiga temanan sejak kecil, tumbuh bersama hingga dewasa membuat mereka saling menjaga satu sama lain, hingga timbulnya perasaan yang tidak bisa mereka kendalikan, membuat mereka terpecah. Akankah mereka bisa berteman se...