7. Film Peperangan

1.3K 141 44
                                    

Time skip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Time skip.
Mereka SMA.

**

"Aku cinta sama kamu., mau ga jadi pacar aku?"

Pertanyaan itu membuat Riri membeku di tempatnya. Bukan karena ia tidak pernah mendengar pertanyaan seperti itu, akan tetapi ia terlalu sering mendengarnya. Bahkan, hampir setiap hari.

Tapi yang membuat Riri terkejut, lelaki di depannya ini, ia tidak mengenalnya sama sekali, Riri bahkan yakin ia tidak pernah melihat lelaki itu selama bersekolah di sini.

"Eumm..," Riri gusar di tempatnya, bingung harus menjawab apa. Pasalnya, lelaki ini tiba-tiba menghampirinya dan langsung mengutarakan perasaannya saat ia sedang menunggu Nana dan Nono, karena kedua sahabatnya itu ada urusan yang membuatnya di suruh menunggu di depan perpustakaan.

"Maaf..."

Dua pasang tangan tiba-tiba merangkul bahu Riri, dari bau parfumnya ia sangat mengenali aromanya, tidak lain dan tidak bukan, mereka adalah Devilion Naresh dan Nolandra Bagaskara. Kedua sahabatnya sejak kecil.

"Kenapa, nih? Lo siapa?" Tanya Naresh dengan suara mengintimidasi khas miliknya.

"Dia macam-macam sama kamu, Princess?" tanya Nolan yang lebih khawatir akan keadaan Riri, ia bisa melihat dengan jelas kalau Riri sedang kebingungan dan sedikit gusar di tempatnya.

Riri menggeleng. "Urusannya udah selesai?" tanya Riri mengalihkan pembicaraan.

"Gue mau ngomong sama Adriani." jawab lelaki tadi.

Di sekolahnya orang-orang memang memanggil Riri dengan sebutan Adriani, alasannya karena Naresh dan Nolan tidak ingin 'orang-orang asing' itu memanggil Riri dengan sebutan Riri, hanya mereka berdua yang boleh, lebih tepatnya hanya Naresh yang boleh memanggil Riri dengan sebutan Riri, karena Nolan lebih sering memanggil Riri dengan sebutan Princess.

Riri menggelengkan kepala di tempatnya, ia seakan menyuruh lelaki itu untuk diam saja.

"Mau ngomong apa?" tanya Naresh tak suka. "Ngomong aja, gue dengerin." Sambungnya.

"Gue bermaksud.., meminta Adriani jadi pacar gue." Ucap lelaki berkacamata itu pelan, ia lalu menunduk ketika Naresh menyeringai dan menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, sedangkan di sampingnya ada Nolan yang sejak tadi hanya menatapnya saja, tapi entah kenapa tatapan itu membuat bulu kuduknya meremang.

"Atas dasar apa lo minta Riri gue, jadi pacar Lo?" tanya Naresh lagi, menekankan kata 'Riri gue' agar laki-laki di hadapannya ini tau diri.

"Nana, udah." Sanggah Riri cepat, menghentikan konfrontasi Naresh. Ia lalu menatap laki-laki yang ia tak tau namanya dengan tatapan iba dan bersalah, "Maaf, ya.. Tapi, Riri ga bisa berpacaran sekarang."

Riri lalu beralih menatap kedua sahabatnya dengan tatapan kesal, "Kita kembali."

Tanpa bantahan, Naresh dan Nolan membiarkan diri mereka di bawa oleh Riri ke parkiran, Nana segera mengeluarkan kunci mobil untuk membuka kunci otomatisnya.

JINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang