Love Line

158 11 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Seoul, 2023

Suasana Seoul pada hari ini telah memasuki musim salju. Terbukti, pada hari ini juga salju yang di terkadang dinanti-nanti, ataupun tidak dinanti kini turun perlahan. Seketika, beberapa orang yang sedang berjalan di trotoar sejenak memberhentikan langkah mereka dan memandang butiran salju yang turun.

Salah satu dari mereka. Lebih tepatnya seorang gadis cantik, dengan pakaian kasual, dan syal warna ungu yang melilit leher nya, pun tak mampu untuk tidak memberhentikan langkah kaki nya. Mata bening sebening air itu, memandang turun nya salju dengan saksama.

Tangan kanan nya terangkat untuk mengadah, memandang beberapa salju yang jatuh ditangan nya. Seketika, saat itu juga. Sekelibat kenangan lama terputar dengan sendirinya bak kaset rusak. Berulang-ulang menunjukkan sebuah memori lama yang sesungguhnya membuat sang gadis merasakan sesak yang terlampau dalam.

Raut sang gadis, yang awal nya biasa saja kini mulai menunjukkan raut menahan sakit. Begitu juga dengan kedua tangan nya, yang memegang sisi kepala yang terasa begitu sakit.

Tindakan nya itu menimbulkan pandangan dari orang-orang sekitar. Beberapa dari mereka mencoba mendekat dengan pandangan khawatir terhadap sang gadis.

Dan benar saja.

Gadis itu akhirnya pingsan, dengan darah yang perlahan mulai turun dari hidungnya.

Sontak keadaan sekitar mendadak ricuh, kebanyakan dari mereka mencoba menghubungi ambulans, ada juga yang mendekat dan melihat keadaan gadis itu.

Diantara ramai nya yang mengerumuni sang gadis. Dari arah berlawanan, tampak seorang pria yang berlari tergesa-gesa dengan wajah penuh akan kekhwatiran. Dengan sebisa mungkin ia menerobos kerumunan, dan segera menggapai tubuh sang gadis, yang tidak lain ialah kekasihnya.

Jeon Jungkook, mendekap tubuh sang kekasih dengan erat. Dengan nafas yang masih tergesa-gesa, rasanya kini seluruh persendian Jungkook melemas melihat keadaan sang kekasih yang jauh dari kata baik.

"Nay, kumohon bertahan." Lirih nya dengan penuh kekhawatiran tepat ditelinga sang gadis. Ia genggam kedua tangan mungil yang terasa dingin itu, dan ia bawa untuk dikecup dan Jungkook genggam dengan erat-erat.

Setelah mendengar suara sirine ambulans yang kian mendekat, tanpa basa basi lagi Jungkook segera menggendong tubuh sang kekasih, dan berlari menuju arah ambulans dengan terburu-buru.

Kini, rasanya pun seluruh pusat dunia Jungkook hanya terpaut pada sang kekasih seorang. Ia tidak lagi memikirkan hal-hal lainnya, yang ia pikirkan, hanya kekasih nya, Im Nayeon, akan baik-baik saja.

•••

Seoul, Hospital Center.

Terhitung. Telah dua jam lamanya, setelah kejadian mendadak itu terjadi. Kini, Jungkook duduk setia disamping tempat tidur Nayeon menggenggam tangan sang gadis dengan penuh kelembutan. Sesekali Jungkook mengecup nya dengan penuh kasih sayang.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang