I love you in every universe

143 12 6
                                    


Pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini. Tepat nya di hari Senin, pada pukul 07.00 telah banyak siswa yang datang baik dengan santai ataupun terburu-buru. Senin kali ini sangat cerah, setidaknya membawa energi positif bagi siapapun yang merasakan nya.

Begitu juga dengan seorang gadis cantik bernama Kanaya Hanin Atmadja. Gadis yang di sebut sebagai definisi sempurna yang sebenarnya, baru saja turun dari mobil mewah milik keluarga nya, dan melangkah kan kakinya dengan riang, menyapa siswa disekitar nya.

Ya, begitulah sosok Kanaya dikenal oleh semua siswa. Sosok yang sangat baik dan rendah hati, terlahir dari keluarga konglomerat yang bergengsi, memiliki prestasi akademik maupun non akademik yang bagus, tidak heran jika kebanyakan dari mereka mendefinisikan Kanaya itu sempurna.

Kanaya, gadis itu berjalan dengan senyum penuh yang menghiasi wajah nya. Ia genggam erat sekotak bekal yang telah ia siapkan dari subuh tadi. Tentu, beberapa siswa yang melihat itu sudah tidak heran lagi. Perihal Kanaya yang selalu membawakan bekal untuk kekasih nya setiap hari.  Satu sekolah sudah mengetahui hubungan mereka, yakni si gadis populer berpacaran dengan si tampan sekolah.

Gadis itu melangkah pasti menuju ruangan kelas 12 IPA 1, senyum nya menjadi sangat berbinar kala melihat sang kekasih yang tengah berjalan ke arah nya dengan wajah datar.

Belum sempat Kanaya mengucapkan sepatah kata, tangan nya langsung ditarik oleh sang kekasih menuju lapangan belakang sekolah. Perasaan Kanaya mulai tidak enak. Ia tidak bodoh, jika tidak menyadari ada yang salah dengan sikap kekasih nya hari ini.

Sadipta Airlangga, melepas cekalan tangan nya pelan. Ia berbalik, dan memandang kedua bola mata Kanaya dengan lamat. Wajah nya datar, tidak menyiratkan ekspresi apa-apa.

Begitu juga dengan Kanaya yang tetap diam. Ia tahu ada sesuatu yang penting yang ingin disampaikan Sadipta jika sudah begini. Maka dari itu, ia menunggu Sadipta untuk berbicara terlebih dahulu.

"Aku mau kita putus." Ucap Sadipta dengan datar dan lugas, menatap kedua mata Kanaya dengan tajam.

Dalam seperkian detik, dunia Kanaya hancur seketika mendengar sepatah kata dari mulut sang kekasih. Kanaya masih diam. Meneliti wajah Sadipta, mencari kebohongan di sana, namun ia tidak mendapatkannya.

"Maksud kamu?" Tanya Kanaya memastikan mencoba tegar, meskipun suara nya sudah bergetar menahan tangis.

Sadipta terkekeh sinis. "Apa perkataan ku belum jelas Nay? Aku mau kita putus, selesai sampai disini." Tekan Sadipta dengan tajam.

Air bening yang sedari tadi tertahan, kini jatuh juga. Bukan itu jawaban yang Kanaya ingin kan. Kanaya ingin jika semua ini hanyalah lelucon semata, prank biasa yang tidak masuk akal.

Namun, raut wajah Sadipta tidak mengatakan itu semua. Kanaya tidak menemukan kebohongan disana, meskipun Kanaya sangat mengharapkan itu. Genggaman tangan nya pada kotak bekal yang sedari tadi ia bawa pun semakin mengerat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang