◍Yizhan Area◍
Malam itu tidak hanya menjadi malam ciuman pertama mereka, keduanya lepas kendali. Sesuatu yang sudah sejak lama tercengkram tiba-tiba bebas, merayap dan membuai dua insan dengan gejolak rasa yang tiada henti memberikan euforia kenikmatan.
Keduanya larut dalam birahi, melupakan batas yang mereka buat sendiri, melupakan rasa sesal yang mungkin akan lahir esok hari.
Peluh sudah menyelimuti kulit kedua tubuh yang meliuk-liuk diremangnya malam. Panas dari darah yang mengalir dalam pembuluh mengiringi desah demi desah yang menguapkan keintiman mereka menuju puncak.
✧・゚:*( ͡ꈍ ͜ʖ̫ ͡ꈍ )*:・゚✧
Zhan sesenggukan dalam dekapan yibo masih dalam keadaan telanjang hanya ditutupi selimut sampai ke perut, tangan yibo tidak berhenti memberikan tepukan ringan dipunggung sesekali berganti mengelusnya.
"Kita salah kan bo?"
"Gak zhanzhan, gak ada yang salah, oke?"
"Tapi bo... "
"Sssttttt, kamu janji tadi gak akan nyesel kan?"
"Aku gak nyesel, aku cuma... "
"Takut?" Zhan mengangguk pelan, yibo mengecup kepala zhan, memeluknya lebih erat menyalurkan segala rasa yang ia rasakan.
"Gak perlu takut hmmm, ada aku disini, kita akan sama-sama terus, aku gak butuh status atau apapun asal kamu tetap disampingku zhanzhan... Aku akan jaga kamu kita saling jaga, saling menguatkan, gak perlu mengurusi omongan orang lain, lagian bukannya selama ini juga kamu abai sama mereka."
"Iyaa.. Aku cuma gak nyangka kita bakal gini," Zhan menduselkan kepalanya ke dada yibo
Malu bangeett"Tapi enak kan? Itu pengalaman pertama kita zhan, rasanya luar biasa. Jadi pengen lagi."
Zhan memukul dada yibo, "bisa-bisanya kamu ngomong gitu! Pantatku masih sakit tauu."
"Hehe iya iya maaf. Tapi emang bener ko enak banget bikin nagih, ayo dong ceritain review kamu gimana?"
Review, kayak belanja online aja
Wajah zhan memerah mengingat adegan bercinta mereka, "aahh aahh aahh... Yi bo fas..ter... Aahhh..." Bahkan lenguhan kenikmatannya terngiang-ngiang begitu jelas.
Zhan menggelengkan kepala berusaha mengusir bayangan-bayangan erotis itu.
"Itu kamu ko besar banget bo? Diapain? Perasaan dulu waktu kecil gedenya sama kaya punya aku," Tangan zhan reflek memegang benda pusakanya sendiri dibawah selimut.
"gak diapa-apain, Jangan dipegang nanti bangun lagi."
"Gak lah, emangnya punya kamu baperan," Zhan sekarang mengerti kenapa punya yibo sering kali terlihat menonjol ternyata memang ukurannya jumbo. Wkwkk.
"Dia baper juga gara-gara kamu."
"Dih kenapa aku?!"
"Yaa kamu menggoda sih."
"Aku gak pernah godain kamu yaa, kamu nya aja yang sangean!"
"Iya iya aku emang sangean kalo sama kamu," Ngalah aja dari pada ngamuk.
"Bo.. Kita ini apa? Masih sahabatan kan?"
Memangnya ada sahabat bercinta?
"Senyamannya kamu aja zhanzhan nyebut kita apa, aku gak masalah asal kita slalu sama-sama."
"Sahabat seumur hidup," Keduanya tersenyum, berpelukan lebih erat menyambut mimpi.
.・。.・゜✭・
Yibo bangun terlebih dulu masih dengan zhan dalam dekapannya, dikecupilah wajah zhan sampai terbangun.
"Emmm.."
"Bangun baby.. Udah pagi."
"Hari ini gak ada kelas bo, mau tidur sampe siang."
"Gak mau bantu aku beres-beres? Lusa aku pindah lo.."
"Kesini?" Zhan baru membuka matanya lebar.
"Iyaa, kemana lagi."
"Ok! Aku mandi duluan," Entah sadar atau tidak zhan berlari ke kamar mandi dalam keadaan masih telanjang, atau mungkin dia malu ingin cepat-cepat kabur.
"Zhanzhan, aku mandi dibawah ya."
"Iyaa... " Teriaknya dari dalam kamar mandi, "jangan lupa pake baju dulu."
"Iyaa, emangnya kamu!" Yibo memunguti bajunya yg berserakan di lantai, hanya celananya yang dipakai. Lalu mengambil baju ganti untuk dirinya dan zhan di lemari pakaian.
Canggung?
Tentu saja, tapi keduanya berusaha bersikap biasa saja. Sepanjang perjalanan hanya alunan musik yang terdengar, padahal tadi baik-baik saja tapi kenapa sekarang jadi gugup."Yibo..."
"Hemmm... "
"Tante Lyn dirumah?"
"Iya, aku udah ngabarin ke mama kalo kamu mau dateng juga. Jadi mama sengaja gak kebutik hari ini."
"Tante Lyn gak keberatan kamu tinggal dirumah aku kan bo?"
"Enggak zhanzhan. Mama sama papa setuju kok kamu tenang aja, tau sendiri kan mereka gak beda jauh sama ibu kamu, sibuk kerja terus."
Zhan hanya tersenyum menanggapi. Mobil berhenti di lampu merah, Yibo melirik kearah zhan.
"Zhanzhan... You okay?"
"Hah!" Zhan melihat ke arah yibo, mengangguk dan tersenyum, "i'm okay."
Yibopun tertular senyuman zhan, keduanya jadi lebih rileks. Yibo menggenggam sebelah tangan zhan sebelum menancap gas karena lampu traffict sudah menyala hijau.
.・。.・゜✭・tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are...? (YiZhan)
FanfictionDapatkah kita melampaui batas ini? untuk menjadi kita yang lebih berarti. yizhanfanfiction bxb Basaha Non Baku