wa03

441 55 2
                                    


◍Yizhan area◍
Bahasa Non baku yang tidak suka boleh skip

Yibo keluar dari kamar mandi, tersenyum melihat  satu setel pakaian tergeletak diatas kasur, pakaian yibo yang memang berada dilemari zhan beserta celana dalamnya.

Segera yibo pakai dengan senang hati kemudian keluar mencari zhan yang ternyata sedang mandi di kamar mandi bawah terdengar dari suara gemericik air.

Yibo menunggu di ruang tengah sambil menonton tv yang menayangkan berita, tak lama  zhan keluar dengan handuk kecil dilehernya rambutnya masih basah, yibo tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Aku bantu keringkan."

Rambut zhan memang lebih panjang dari yibo bahkan poninya hampir menutup mata, tipe-tipe cowok nerd.

Zhan hanya menurut duduk dibawah menghadap tv yang sedang menanyangkan iklan pizza.

"Aku ingin pizza..."

"Kamu mau? Tadi baru makan sushi nanti perut kamu sakit."

"Tapi lihat keju yang meleleh itu perutku jadi laper lagi bo," Yibo hanya terkekeh tangannya masih sibuk mengusap-usap rambut zhan.

"Iya nanti kita beli."

"Full cheese..."

"Ok!"

"Yeeyy!!" Aahh yibo rasanya ingin mendekap bayi manis nan menggemaskan ini, padahal umurnya  sudah mau 21 tahun tapi terkadang tingkahnya seperti anak sd. Yibo jadi teringat ultah zhan.

"Ultah nanti mau kado apa?"

"Entahlah lagian masih lama juga bo."

"Kalau pengen sesuatu bilang aja." Yibo bangkit menyudahi mengelap rambut zhan.

"Pizza!"

"Dasar bocil!" Yibo melempar handuk yang tadinya mau ia taruh di keranjang cucian.

Zhan tertawa terbahak lucu melihat ekspresi kesal yibo. Akhirnya sang handuk hanya tergeletak di lantai.

"Ibu kamu pulang jam berapa?"

"Mama? Gak tahu, katanya lembur hari ini mungkin jam 10an, kamu nginep kan?"

"Iyaa... Aku ambil hp dulu diatas mau pesen pizza buat bocil yang lagi ngidam."

"Apa!? YIBOOO... " Yibo sudah ngacir duluan sebelum kena timpuk bantal sofa yang dilempar zhan.

"Ngidam-ngidam emangnya aku omega, kawin aja belum, ngidam? dasar yibodoh!"

Zhan bersungut-sungut sendiri padahal ia tahu yibo hanya bercanda tapi entahlah tiba-tiba kesal dan wajahnya merah. Apa yang kamu pikirkan zhan?

.・。.・゜✭・

Keduanya sudah berada diatas ranjang, pizza yang yibo pesan hanya dimakan beberapa potong sisanya masuk kulkas karena zhan sudah kekenyangan.

"Yiboo..."

"Hemm."

"Kapan mulai magang?"

"Bulan depan."

"Jadi ditempat papamu kerja?"

"Iya, aku males nyari tempat lain, lagian papa yang nawarin juga kok."

Zhan hanya manggut-manggut bibirnya sedikit mengerucut.

"Tenang aja, aku bakal sering main kok," Tangannya mengelus kepala zhan.

"Makasih."

"Buat apa?"

"Kamu baik ke aku dan selalu ada, yaa gak selalu ada sih tapi aku seneng punya kamu sebagai sahabatku."

Sahabat

Yibo tersenyum agak getir tapi memang faktanya seperti itu, ia ingin melarang zhan berhubungan dengan orang lain. Yibo yakin chen suo akan mendekati zhan lagi tapi ia sadar ia tidak berhak karena dia hanya seorang sahabat, yibo hanya berharap zhan mengerti dan memahami apa yang yibo rasakan seperti sebelum-sebelumnya mengabaikan semua orang kecuali dirinya.

Bahkan keluarganya sekalipun.

"Zhanzhan, tidur!"

"Belum ngantuk bo, mau baca webtoon dulu bentar."

"Nanti keterusan."

"Hehee," Hanya dibalas cengiran lalu sudah fokus membaca webtoon kesukaannya mengabaikan yibo yang sibuk memainkan rambut depan zhan sesekali ikut melihat layar hp  zhan yang menampilkan gambar-gambar dan tulisan.

"Zhanzhan.."

"Hmmm."

"Mau ciuman?"

Entahlah mungkin yibo sedang melindur atau terbawa suasana saat tidak sengaja melihat gambar webtoon yang zhan baca sedang menampilkan adegan ciuman dua orang laki-laki.

"Hah?" Apa zhan tidak salah dengar? Yibo mengajaknya ciuman? Zhan tidak tahu harus menanggapinya bagaimana, biasanya yibo tidak pernah meminta izin untuk mencium pipi atau keningnya tapi hanya sebatas itu tidak lebih. Lalu sekarang apa? Ciuman bibir? Dengan yibo?

Yibo mengacak-acak rambut zhan karena tidak mendapat respon malah seperti sibuk berpikir sendiri.

"Jangan dipikirkan! Aku tidur duluan."

Yibo balik memunggungi zhan, entahlah hatinya sedikit sakit seolah mendapat penolakan dari zhan tapi juga lega karena yibo takut tidak bisa berhenti jika zhan menyetujuinya.

Jantung zhan masih berdebar ia tidak berani bergerak, wajahnya terasa panas ajakan ciuman yibo berlalu begitu saja padahal jauh jauh dilubuk hatinya ia pun menginginkannya.

Zhan melirik ke arah yibo yang disuguhi punggung lebar yibo, zhan ingin memeluknya tapi nyalinya terlalu ciut. Padahal biasanya juga yibo tidur dengan memeluknya, tapi dia sangat malu untuk berinisiatif.

Terdengar suara mobil berhenti dihalaman rumah zhan, sepertinya yang mi baru pulang jam sudah hampir menunjuk diangka 12 malam.

Zhan tidak peduli, dia ikutan memunggungi yibo, menarik selimut dan akhirnya mereka tidur sambil adu punggung.

"Goodnight bo, mimpi (in aku) indah."

.・。.・゜✭・tbc

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa tekan bintang ★.

We Are...? (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang