wa01

1K 78 1
                                    


◍Yizhan Area◍
Bahasa Non Baku yang tidak suka boleh skip

Wang yibo memarkirkan motornya perlahan, melepas helm dan meletakannya di kaca spion. Berjalan ke arah pintu menekan bel yang tak lama dibuka oleh seorang wanita paruh baya.

"Bi.." Yibo menyapa seperlunya karena yang membuka adalah pembantu rumah tangga, sebenarnya yibo sudah terbiasa keluar masuk rumah tersebut, sudah seperti rumah sendiri bahkan biasanya tidak perlu memencet bel langsung masuk saja.

Yibo berjalan ke ruang tengah terlihat seorang wanita yang sedang fokus ke layar laptop.

"Sore tante, Sapanya.

"Oh yibo, udah dateng? kuliahnya udah selesai?"

"Udah tan, dari kampus langsung kesini, zhanzhan gimana?"

"ya gitu maagh nya kumat stress juga kata dokternya tadi pagi muntah-muntah demam juga, ini aku sampe harus kerja dari rumah
Masih tidur kayanya, langsung ke atas aja."

Yibo tidak heran dengan jawaban Yang Mi, ibunya Xiao Zhan, sebagai seorang wanita karir baginya pekerjaan adalah priorits nomor satu.

"Kalo gitu yibo ke atas dulu tan," Tidak lagi melihat yang mi yang kembali fokus pada pekerjaannya.

Masuk kamar zhan benar orangnya masih terlelap, yibo mendekat perlahan tidak ingin membangunkan. Wajahnya pucat pipinya kelihatan tirus padahal hanya seminggu tidak ketemu karna sibuk dengan tugas kuliah, yibo jadi menyesal sedikit mengabaikan zhan.

Padahal mah chattingan tetap jalan.

.・。.・゜✭・

Tok tok

terdengar suara ketukan pintu dan kemudian pintu terbuka, yibo yang sedang duduk di kursi depan meja belajar sambil main game menengok

"Tante harus pergi ketemu klien, kamu nginep kan bo?"

"Hah? Oh, iya tante."

Yibo malah bengong memperhatikan yang mi mengecek suhu tubuh zhan dikeningnya.

"Masih panas tapi gak sepanas tadi pagi, tante udah pesenin makan malam buat kalian nanti suruh zhanzhan makan ya bo, kalo sama kamu nurut dia tadi siang cuma makan dikit banget. Si bibi udah pulang mungkin aku pulangnya malem, kamu gak papa kan tante tinggal?"

"Gak papa tante, biar yibo yang jaga zhanzhan."

"Ya udah tante pergi yaa."

"Iya tante, hati-hati!"

Yibo meletakan hp nya di atas meja belajar, mood main game nya jadi hilang. Yibo pindah duduk ditepi ranjang mengusap lembut kepala zhan.

Padahal lagi sakit malah ditinggal

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan bo.." Yibo kaget ternyata zhan sudah bangun.

"Udah bangun?"

"Udah dari tadi kok! Mama pergi ya?" Iya zhan sudah bangun waktu yang mi megang keningnya.

"Iya katanya mau ketemu klien, masih pusing?" Yibo bantu zhan duduk bersandar.

"Masih dikit, Minum." Yibo ambil gelas berisi air putih di nakas meminumkannya ke zhan yang hanya di seruput sedikit.

"Perutnya gimana? Udah mendingan?"

"Hemm.." Cuma dijawab deheman dan anggukan ringan.

"Kata dokter gimana? Aku kaget banget waktu tante ngabari katanya kamu sakit lagi."

"Ya gitu biasa..." Zhan melirik yibo pasti dapat ceramah lagi pikirnya tapi ternyata tidak malah yibo narik zhan untuk dipeluk.

Zhan kaget tapi entah kenapa rasanya lebih tenang, seperti biasa hanya yibo yang selalu ada buat zhan. Sahabatan dari kecil membuat mereka bisa memahami satu sama lain.

"Kalo ada masalah tuh cerita.."

"Kamu sibuk sih." Gumam zhan pelan

"Aku sibuk nugas zhanzhan, baru ditinggal seminggu aja kamu gini gimana nanti kalo aku PKL nanti."

Zhan hanya merengut memajukan bibirnya yang malah buat yibo gemas pengen nyium?

Ting tong

Suara bel pintu menyadarkan yibo dari pikirannya yang mulai kemana-mana.

"Kayanya udah dateng tuh makanannya cepet banget, aku kebawah dulu ya buat ngambil." Tanpa nunggu jawaban yibo langsung melesat kebawah

Setelah menerima pesanan langsung dibawa ke kamar zhan lagi meletakannya di meja belajar, ada banyak makanan, snack dan minuman, bubur pun ada, semua kesukaan zhan.

Sebenernya setelah yibo datang yang mi langsung order makanan, memang ada rencana meeting sama klien dan gak bisa ditunda itupun sudah ngulur waktu dari siang jadi sore hari nunggu yibo sampai.

"Kenapa dibawa sini semua?"

"Males bolak balik turunnya. Ada puding nih mau  gak?" Yibo masih sibuk lihat-lihat ada makanan apa aja.

"Mau, tapi suapin." Yibo hanya terkekeh membawa puding mangga duduk di tepi ranjang lagi menghadap zhan.

"Dasar manja!" Sambil mengusak rambut zhan.

Sebelum menyuapi yibo memegang kening zhan.

"Udah gak panas," Gumamnya lirih.

"Hmmm, kalo ada kamu sakit aku pasti langsung sembuh."

"Hueekk!" Pura-pura membuat ekspresi mau muntah padahal hatinya dag dig dug.

Pun zhan sama sekali tidak tersinggung hanya tersenyum menunjukan gigi kelincinya.

Mereka sama-sama memendam perasaan tapi tidak berani mengungkapkannya, sama-sama menahan diri walau terkadang sedikit lepas kendali, sama-sama takut merusak segalanya. Ketabuan selalu menjadi batas diantara dua rasa yang sama, mungkin bagi mereka seperti ini sudah cukup.

.・。.・゜✭・tbc

Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa tekan bintang ★.

We Are...? (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang