◍Yizhan area◍
Zhan menghampiri yibo yang duduk diatas motor gedenya sambil memeluk satu helm di depan dada, Menurutnya yibo terlihat sangat keren.
"Yibo.."
Yibo hanya tersenyum memberikan helm pada zhan dan dengan dagunya menunjuk ke arah jok belakang menyuruh zhan untuk naik.
"Tumben pulang cepet bo?"
"Hmmm, lagi pada mau ngadain party gitu keberhasilan proyek, makan-makan."
"Kamu gak ikutan?"
"Gak lah, mending aku sama kamu. Lagian aku gak ikut andil dalam proyeknya, kan pas aku masuk udah jalan."
Zhan mengangguk dan mengeratkan pegangan tangannya diperut yibo, disambut baik oleh yibo yang seketika memegang dan mengelus punggung tangan zhan.
"Mau makan dulu gak?"
"Gak bo, tadi abis jajan di kantin sama ji li."
"Masih jam segini mau jalan-jalan dulu gak? Kita udah lama kan gak jalan keluar, kepantai kayanya seru deh sambil nunggu sunset. Gimana?"
Zhan berfikir sebentar, "hmm, boleh."
Yibo memacu kendaraan roda duanya menuju pantai terdekat, pantainya lumayan sepi karna masih jam kerja lagipula ini bukan weekend. Yibo paham zhan tidak begitu nyaman pergi ke tempat-tempat ramai seperti mall.
Setelah melepas sepatu mereka berdua duduk berdampingan di atas pasir menghadap ke arah laut dengan sepatu mereka sebagai alasnya, zhan mengambil sebilah kayu dan mulai mencoret-coret pasir di sebelahnya.
Yibo menopang dagunya dengan tangan yang ditumpukan di atas lututnya yang ia tekuk, matanya memandang lekat wajah zhan yang fokus menggambar.
"Bo..."
"Hmmm"
"Pengen hot pot."
"Ko tiba-tiba?"
"Ngidam"
"Udah berapa bulan?"
"Beberapa minggu.."
"Wah top cer juga spermaku."
Plak plak plak
Lengan yibo kena tepukan sayang beberapa kali dari tangan zhan.
"Aww! Zhanzhan sakit, udah udah," Yibo menangkap tangan zhan yang masih ingin memukulnya, membawa dalam pelukan hangat.
"Kenapa ngamuk-ngamuk coba?"
"Mulut kamu tuh!"
"Memangnya mulutku kenapa?"
"Ngeselin!"
"Kamu yang mulai zhan..." Yibo mengeratkan dekapannya sesekali mencium pelipis zhan.
"Iihh... Malu tauu..." Zhan berusaha berontak.
"Gak ada orang zhan."
"Tuh ada!" Zhan menunjuk dua orang yang duduk di atas batu karang sedang memancing.
"Itu jauh zhanzhan.. Dan mereka gak akan lihat ke kita, jadi diem aja, ok!"
"Gak! Lepasin... Ini tempat umum yibo."
Menyerah, yibo melepaskan pelukannya.
"Jadi kalo dirumah boleh?"
"Kamu selalu melakukannya dirumah jika lupa."
"Itu hanya pelukan zhanzhan, aku ingin lebih."
"Kita udah pernah.."
"Ingin lagi.."
"Dasar mesum!"
Bugh, kini giliran kepala yibo yang kena. Zhan berdiri dan berlari meninggalkan yibo yang mengaduh mengusapi kepalanya.
"Yakk zhanzhan, jangan kabur!"
Yibo mengejar zhan, gelak tawa mereka mengiringi senja yang hampir sampai. Jejak-jejak telapak kaki tak beraturan menghiasi bibir pantai.
.・。.・゜✭・
"Aahh... Sa-kit... Pelan-pelan..."
"Aahh... Iya di situu... E-nak."
"Emmhh... Terus bo."
"Emmmh... Iya terus..."
Plak
"Agghh kenapa mukul? Sakit bego!" Zhan duduk sambil mengelus kakinya yang kena pukul yibo.
"Lagian kamu desah-desah gitu bikin ambigu, burungku kan jadi baper," Yibo melirik asetnya yang sedikit menggembung.
"Ini kan gara-gara kamu kakiku jadi keseleo"
"Orang jatuh sendiri nyalahin aku."
"Ya kamu ngejar aku kaya ngejar maling, takutlah"
"Ya udah sini aku pijit lagi.."
"Jangan mukul!"
"Enggak sayang..."
Blushh, zhan merebahkan tubuhnya tengkurab di kasur, menenggelamkan wajah merahnya pada bantal.
Bodoh
"Zhanzhan"
"Gak usah ngomong!"
"Zhanzhan"
"Diem!"
Yibo tertawa, menggoda zhan sangat menyenangkan.
"Masih sakit?"
Zhan hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Tapi yang dilakukan yibo selanjutnya membuatnya menegang bulu kuduknya berdiri, Yibo meniup dan menjilati kakinya.
Kaki zhan refleks menendang wajah yibo hingga badannya terjungkal ke lantai, melupakan kakinya yang keseleo kini jadi makin sakit.
Yibo lebih sakit, hidungnya berdarah karna tendangan zhan mendarat di hidung mandungnya, kepalanya membentur kaki kursi belum pantat dan punggungnya yang mencium lantai dengan epik.
"Aawww!!!" Keduanya menjerit kesakitan
"Zhaann... Kenapa nendang?"
"Aaghhh kakiku... Huaaa..."
Yibo mengusap hidungnya yang terasa basah, "Zhanzhan... Daraahh..." Tangan terangkat kearah zhan.
Dengan berjalan tertatih zhan menuntun yibo ke kamar mandi, membersihkan sisa darah dan menyumbatnya dengan kapas.
"Jangan diulangi, bikin kaget tau!" Zhan sedang mengompres hidung yibo dengan es batu.
"Iyaa... Maaf..."
"Aku juga minta maaf bikin kamu luka gini"
"Sakit banget?" Raut khawatir zhan belum mereda sedari tadi.
"Nyeri..."
"Perlu ke dokter gak? Takutnya bengkak nanti"
"Gak perlu zhan, besok juga sembuh."
"Kepala gimana? Sini aku kompres juga!" Yibo merebahkan badannya menggunakan paha zhan sebagai bantal.
"Kaki masih nyeri zhan?"
"Hemm" Tangan zhan mengompres pelan kepala yibo yang sedikit menonjol karna benturan.
"Nanti aku pijit lagi..."
"Gak usah!!"
"Kenapa?" Yibo mendongak menatap zhan.
"Kita tidur aja, udah malem"
Yibo bangkit mengubah posisi tidur, lengannya dibuka siap menjadi bantal untuk zhan yang tak lama setelah menaruh kompresan di atas nakas ikut merebahkan diri disamping yibo.
"Goodnight..."
"Goodnight zhanzhan"
Satu kecupan di kening zhan membawa mereka perlahan kedalam mimpi.
.・。.・゜✭・ tbc
Trimakasih sudah mampir
Jangan lupa tekan ★.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are...? (YiZhan)
FanfictionDapatkah kita melampaui batas ini? untuk menjadi kita yang lebih berarti. yizhanfanfiction bxb Basaha Non Baku