>> 04

539 60 1
                                    

Call Me Mpiw!
⚠️ Warning ⚠️
-Dilarang keras untuk menjiplak!
-Hanya karangan fiksi semata, alur dalam cerita tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata para idol
-Mengandung kata/kalimat kasar
-Terdapat adegan dewasa
-Harap bijak dalam menanggapi cerita fiksi karya Mpiw!
NOTE: Percakapan dalam bahasa baku di sini anggap aja lagi bicara bahasa Korea, sedangkan bahasa non baku di sini dipakai sebagai bahasa Indonesia








Nalisa menyelesaikan urusan kamar mandinya, pun dengan urusan pakaian yang dipakainya, ia memakai celana sobek sobek yang dipadu padankan dengan crop top hitam bertuliskan CELINE, brand andalan Lisa yang kebetulan menarik perhatian Nalisa saat memilih pakaian tadi. Dan sekarang, ia tengah celingukan setelah keluar dari kamar mandi, mencari keberadaan penghuni lain di dalam kamar tersebut--Jungkook.

"Ayang gue kemana nih, udah pergi kah? Kok gak pamit." Gumam Nalisa, seolah dirinya ini memang kekasih betulan Jungkook, padahal kenyataanya ia hanya tengah memakai raga kekasih idolanya itu.

Setelah itu, Nalisa memilih untuk keluar dari kamar saja, ia perlu membuat sesuatu untuk sarapan sepertinya karena perutnya mulai keroncongan, di tambah pukul sembilan nanti ia akan ke perusahaan, jadi perutnya harus di isi.

Saat melangkah menuju dapur apartemen, indera penciuman Nalisa tiba tiba mencium harum masakan yang menggugah selera, Nalisa pun memilih untuk mempercepat langkahnya menuju dapur karena bau harum itu menuntunnya ke sana.

Baru akan menginjak lantai dapur, Nalisa malah mengurungkan niatnya, ia terpaku dengan presensi tubuh tegap Jungkook yang terlihat begitu cool dan seksi saat memasak seperti itu, jadi Nalisa memilih untuk mengintip Jungkook yang tengah memasak di balik sekat tembok pemisah antara dapur dan ruang lain di sana.

"Ya Tuhan, seksi banget calon masa depan gue..." Nalisa berangan, seraya terkekeh kekeh sendiri. Bahkan wajahnya terlihat memerah sekarang.

"Ternyata bener ya Ayang Jungkook emang Sejago itu soal masak, gak cuma di live doang tapi realnya juga, wanginya aja beneran enak banget ini."

"Ini kalo gue jadi istrinya, pasti sentosa hidup gue..."

"...udah ganteng, perhatian, lembut, keliatan penyayang banget, jago masak, kaya raya lagi...gue gak perlu deh ngurus perusahaan punya papa lagi..." Lanjutnya masih berangan, sampai tak sadar jika objek halunya kini telah menyelesaikan masaknya. Dan saat ini Jungkook di tempatnya tengah memperhatikan balik Nalisa yang tengah mengintip itu.

"Hey, sedang apa hm? Kemari sayang, kita sarapan."

Nalisa seketika terperanjat, ia pun lantas celingukan seperti orang linglung, serta menggaruk tengkuknya yang tak gatal sebagai pelampiasan salah tingkahnya karena terpergok tengah mengintip.

Anjir ketaun, rutuk Nalisa.

"Hehe..." Nalisa hanya cengengesan, seraya berjalan dengan pelan mendekat pada Jungkook.

Dengan sigap Jungkook menarik kursi, dan mempersilahkan Nalisa untuk duduk di sana. Perlakuan Jungkook ini lagi lagi membuat Nalisa berdebar.

"Terima kasih." Ucap Nalisa diiringi senyum nya.

Jungkook mengangguk, lalu setelah itu ia bertanya, "Kau mau makan yang mana? Biar aku ambilkan."

Nalisa mendongak guna menatap Jungkook, wajahnya seketika memerah begitu saja. Anjir Lisa, Lo jadi cewe terberuntung se-alam semesta sih kalo kata gue, ini Jungkook perhatian gak ada berentinya coba, batin Nalisa.

"Hey...ada apa?" Jungkook menyadarkan Lisanya yang malah menatap dirinya tanpa menjawab pertanyaan yang ia ajukan.

Nalisa terkesiap, "A-ah...kau yang pilihkan, aku akan makan apa pun sesuai yang kau pilihkan!" Ujar Nalisa.

TRANSMIGRATION; Kekasih Jeon Jungkook [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang