Kitab Andarbhawa pernah menuliskan bahwa sang semesta membagi antar dua makhluk yang tak bisa diajak untuk hidup bersama.
Bahkan salah satu dari tetua mengatakan bahwa Arandeyl tak lebih dari budak bagi bangsa Cullen.
Terjebak dalam jeratan hukuman...
Kitab Andarbhawa pernah menuliskan bahwa sang semesta membagi antar dua makhluk yang tak bisa diajak untuk hidup bersama.
Bahkan salah satu dari tetua mengatakan bahwa Arandeyl tak lebih dari budak bagi bangsa Cullen.
Terjebak dalam jeratan hukuman sendiri itu sakit, merasa dilema kepada Nataniel untuk Jendra itu susah.
Nataniel golongan bangsa Fairy cantik, harus bertekuk pasrah kepada Jendra dari golongan draculla bengis demi menebus kesalahan yang tak pernah bangsanya lakukan.
Lantas apakah ada karma dibalik semuanya?
.
.
Tujuan Nataniel saat ini adalah perpustakaan istana, lantas kedatangan nya membuat semua yang ada disana terheran.
Anak bungsu dari yang mulia Yunanda pergi ke perpustakaan.
Misteri mencengangkan mungkin bagi mereka, biasanya selalu Renjana yang berkunjung, tapi hari ini Nataniel.
"Duke, saya terkesan melihat anda datang,"
Salah satu dari anak panglima kerajaan, yang sudah lama terkesima dengan Nataniel menunduk hormat.
"Apa aku salah jika datang kemari untuk membaca?" jawaban Nataniel justru terdengar angkuh.
Anak itu sebenarnya sudah bosan melihat anak panglima ini yang seolah suka mencari perhatian nya.
"Tidak hanya saja anda semakin berwibawa yang mulia," anak itu ternyata suka menyanjung Nataniel.
"Berwibawa? Kan memang aku anak kedua dari raja Yunanda Eldebaro, pemimpin Arandeyl,"
.
Nataniel sudah tak menghiraukan apa yang Alpha itu lakukan, fokusnya sekarang jatuh pada sebuah tumpukan buku usang yang sengaja disembunyikan di rak belakang perpustakaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niel sangat tau apa lambang dari itu, segera ia membawa buku itu pergi, lebih baik jika ia membaca di markasnya saja.
Benar rumah pohon dekat perbatasan yang ia buat .
Niel mengepakkan sayapnya untuk turun, mengistirahatkan sebentar tubuhnya sembari membuka pelan buku yang barusan ia bawa.
Cullen is Draculla?
Niel mengeja lincah setiap kata pembuka yang ada dalam buku usang tersebut.
"Sebagian dari bangsa Cullen suka meminum darah bangsa Arandeyl sebagai kekuatan keabadian?" satu kalimat itu akhirnya muncul didalam penjelasan buku tersebut.
"Jadi yang dijelaskan kak Reren tadi pagi itu benar," gumam Niel.
