𝑭𝒂𝒊𝒓𝒚 𝑶𝒇 𝑳𝒖𝒏𝒂 | 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏 🔞

Perwujudan Luna

Jika seandainya sebuah tulisan pada lembar buku bisa sempurna, maka harus ada setoreh tinta yang setidaknya berperan disana.

Jika seandainya Nataniel ditakdirkan sebagai perwujudan, maka seharusnya suaminya adalah pelengkapnya.

Bukan begitu?

.

Bangsa Demon sudah menghentikan serangan nya, ketika dirasa salah satu anak kota milik Arandyl yang tepat pada sebelah barat daya berhasil dikuasai.

Jika Demon ingin mengambil keuntungan, mengapa bangsa tersebut tak mengambil bagian Utara yang justru dijadikan bahan sandar Arandyl dalam mencukupi kebutuhan pangan serta daerah berharga dari bangsa peri.

Mengapa Demon justru membombardir daerah pegunungan yang rasanya jarang terjamah oleh masyarakat Arandyl.

.

Kabar terkait kedatangan Jendra sebagai satu-satunya bangsa Cullen yang diperbolehkan masuk pada kawasan area Arandyl sangat menuai pro kontra.

Seperti kejadian bangsa Eldorn tempo lalu, ketika Nataniel tertangkap melakukan adegan mesra bersama sang suami, rakyat Eldorn langsung berlomba untuk unjuk rasa didepan kerajaan.

Hal serupa juga dialami oleh masyarakat Arandyl.

Para rakyat berbondong, membawa setoreh tinta yang semakin memaki pemimpin nya.

Selain terkenal dengan kata raja kutukan, kali ini Yang mulia Yunanda juga dijuluki sebagai raja pembangkang.

"Membiarkan salah satu makhluk iblis dengan bebas berkeliaran di wilayah Arandyl? Bagaimana raja bisa diam saja melawan kasus ini,"

Salah satu rakyat terus bersorak, bertumpu dan terus menggebu seolah sang raja adalah pemimpin yang buruk bagi mereka.

"Dimana letak matanya, sampai-sampai bisa membiarkan anaknya sendiri menikah dengan bangsa peminum darah itu?

Apa dia ingin mengorbankan semua rakyat Arandyl agar menjadi santapan makhluk penghisap darah itu?"

Cuat cuatan itu terus terjadi, Niel dan Jendra geram, melihat ayah dan ibunya yang justru diam tanpa perlawanan.

Sang kakak hanya menangis, sembari melantunkan gerak tangan bahasa isyarat untuk Niel agar anak itu tak menggubris suara rakyat.

Tapi mereka jengah.

Dengan tegap Niel berjalan menuju mimbar, mengepak sayap lebarnya, menyorotkan cahaya pada sayap yang terpatri indah itu, sambil menggenggam tangan suaminya.

"Jika yang mulia tak bisa berbicara, biar saya sendiri yang menghakimi ini semua kepada kalian!"

Yunanda menyeru, menengok kearah sang anak, menatap sambil menggeleng agar Niel tak melakukan itu.

Tapi Niel tak mau menghiraukan nya.

"Apa kalian pernah mendengar peribahasa bahwasanya Harimau yang sedang berteduh tak akan terusik jika pohon yang ia gunakan sandaran tak terguncang oleh angin?

Apa kalian pernah berfikir jika kupu mungkin tak bisa sempurna tanpa menjadi ulat?

Pikiran kalian terlalu terkontaminasi oleh sejarah tertulis tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sesungguhnya,

Jika kalian meributkan tentang kehadiran Pangeran kedua Eldorn dari Cullen entah mengapa bisa sampai di tanah Arandyl, itu karena aku yang memintanya.

Aku sudah terikat dengan beliau, sekarang tanggung jawab ayahku sudah sepenuhnya ada ditangan beliau, apa aku salah jika aku ingin berkunjung ke tanah airku dan mengunjungi keluarga ku karena rindu?