𝑭𝒂𝒊𝒓𝒚 𝑶𝒇 𝑳𝒖𝒏𝒂 | 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏 🔞

Mengubah Dakwa

Summary,

Kitab Andarbhawa pernah menuliskan bahwa sang semesta membagi antar dua makhluk yang tak bisa diajak untuk hidup bersama.

Bahkan salah satu dari tetua mengatakan bahwa Arandeyl tak lebih dari budak bagi bangsa Cullen.

Terjebak dalam jeratan hukuman sendiri itu sakit, merasa dilema kepada Nataniel untuk Jendra itu susah.

Nataniel golongan bangsa Fairy cantik, harus bertekuk pasrah kepada Jendra dari golongan draculla bengis demi menebus kesalahan yang tak pernah bangsanya lakukan.

Lantas apakah ada karma dibalik semuanya?

.

.

Sedetik aksara, secuil kisah, dan sebulir hamerta, sepertinya ketika takdir memang mudah jika hanya membalik telapak kisah hambanya, seseorang sama sekali tak akan tau apapun.

Kabar jika sang ratu dari Arandyl tak seperti dulu sepertinya sudah menyerta di telinga ribuan rakyat Arandyl sendiri.

Sang ratu lebih banyak melamun, berbicara tak karuan meracau, dan semua itu terjadi karena sang ratu ditinggal oleh omega bungsunya.

Nataniel Allsya Arandyl,

Arandyl memang sedang tak baik-baik saja, beberapa kali bangsa Demon melakukan penyerangan secara brutal dan terang-terangan guna untuk merebut salah satu kota di negeri peri tersebut.

Raja sekarang tengah dalam keadaan kacau, bala pasukan tentara sudah hampir tiga per empat habis lenyap musnah oleh bangsa Demon.

Demon merupakan salah satu bangsa iblis yang memiliki sikap tak kenal ampun dan ambisius, jika keinginan mereka belum sampai terwujud maka semua tak akan pernah ditinggal untuk diam.

"Hanya Nataniel yang bisa membantu kita,"

Sang ratu bergumam lesu, berjalan sembari memeluk suaminya sembari menangis sendu.

"Niel sayang, pulanglah walaupun sebentar nak, tanah airmu sedang hancur Niel,"

Mantan raja Na Sehun hanya bisa terdiam, tak berdaya karena kecacatan nya yang tak bisa membantu apapun.

Yunanda juga tengah dihantam oleh pikiran bingung, ribuan rakyat terus menyalahkan nya dan menganggap jika sang raja tak becus sebagai pemimpin.

"Negeri Arandyl tengah dikutuk, ya Dewi, mengapa engkau menakdirkan pilihanmu kepada raja yang tak berguna apapun untuk rakyatnya,"

Seru seruan itu terus saja datang, bahkan banyak dari rakyat yang tak jarang menunjukkan aksi bersuara di depan gerbang kerajaan.

Bukankah seperti itu pola politik pemerintahan?

Rakyat terlalu buta dan terkadang menjadi seorang pemimpin juga kasihan, rakyat hanya ingin enaknya tanpa berfikir jikalau pemerintah juga tengah berusaha untuk mewujudkan apa yang rakyat mau.

.

Sebaliknya di istana Eldorn, hari ini sang penguasa tampak murka dengan keputusan istrinya terkait tempo hari lalu.

"Sedang dibutakan apa kau sampai seluluh itu dengan bangsa Arandyl biadab tersebut?"

Taeyong menatap tajam suaminya, seakan tak terima dengan hinaan yang barusan sang raja berikan untuk menantu tercintanya.

Siapa lagi kalau bukan Nataniel,

"Jaga ucapan anda terhadap istri dari putra anda sendiri yang mulia!"