Hm, jangan senang dulu

54 4 0
                                    

Bel istirahat nyaring berbunyi.

Aku sebenarnya hendak ke Kantin. Tapi, baru beberapa langkah dari kelas sebelah, aku melihat Sherly sedang membaca buku, langsung saja aku samper dia yang kebetulan kelas sedang sepi.

BRAKKK...!

Aku menggebrak meja, hingga membuatnya terkejut.

Dia seperti menatapku aneh sekaligus takut, begitulah pikirku.

"Maaf, ada apa ya kak?" Dia bertanya, "yang kemarin kita sudah selesai kan?" Tambahnya.

Enak saja! Kata siapa selesai? Setelah yang kamu lakukan kemarin, belum ada kata damai ya. Omelku dalam hati.

Aku pura-pura berdamai, "Tidak ada, lupakan saja tentang kemarin."

"Ngomong-ngomong buku apa yang kamu baca?" Aku bertanya sambil berbasa-basi.

"Oh ini, aku membaca novel kak," jawabnya.

Aku hanya menggangguk mengiyakan, walaupun sebenarnya malas bicara.

Rasanya aku mulai bosan saat dia mulai berkutat lagi dengan bukunya itu, jadi aku beranjak bangun dari duduk.

"Aku mau ke Kantin dulu, mau ikut?" Ajakku bertanya.

Dia bergumam sambil berpikir.

"Boleh," jawabnya setuju.

"Setelah ke kantin, antar aku ke toilet juga mau?" Aku bertanya lagi.

"Boleh deh, ayo kak!" Dia pun ikut beranjak bangun.

Saat kami hendak keluar kelas, aku bertemu dengan Karin dan Lina yang sedang menatapku heran sekaligus terkejut.

"Biasa," jawabku saat tahu arti tatapan mereka.

Seakan paham, kemudian mereka berlalu pergi.

Saat tiba di kantin, aku memesan beberapa makanan kesukaanku, lalu menawarkan Sherly untuk ikut memesan juga meskipun sebenarnya malas.

"Aku akan memesan bakso dan jajanan lain, Kamu mau pesan apa? Biar sekalian aku bawa," tanyaku sambil berpura-pura tersenyum.

"Hm, disamakan saja Kak," jawabnya. Aku hanya balas mengangguk.

"Terimakasih ya Kak," tambahnya.

Setelah kami selesai makan, dia mengantarku ke toilet sesuai janjinya.

Lalu...

Indurasmi yang hirap dari Buana  Where stories live. Discover now