Setelah kepergian Ayah dan Ibu, kami memberanikan diri untuk membaca surat yang diberikan Ibu dari Ayah.
"Ini adalah surat kecil dariku untuk kalian anak-anak dan Istri kesayanganku. Semoga saja Kalian tidak benar-benar menerima surat ini, sebab itu akan membuat Kalian terluka bahwa kematianku telah datang. Pertama, aku ingin berterimakasih pada Istriku yang sudah menggantikanku, merawat dan mendidik Kalian sampai sebesar ini. Maafkan ayah Nak, ayah tidak bisa menemani Kalian dan melihat Kalian berproses secara langsung hingga meraih cita-cita Kalian. Ayah bukan ayah yang baik, karena ayah hanya bisa menyampaikan pesan lewat Ibumu. Ayah ingin kalian tetap saling menjaga dan menyayangi baik sesama keluarga, teman bahkan orang lain. Ayah tidak ingin kalian bersedih karena kepergian ayah. Tetaplah untuk selalu melakukan dan berbagi kebaikan. Sebab, suatu saat nanti Kalian akan mendapat balasan kebaikan itu pula. Banyak hal misteri kehidupan yang belum kita pelajari, teruslah menggali hingga menemukan jawaban-jawaban itu, Nak. Ayah tidak bisa menyalahkan Kalian, sebab ayah tau hidup itu tentang proses kita belajar. Jadi teruslah semangat dalam menjalani kehidupan ini, Nak. Ayah bangga pada kalian. Jaga diri kalian baik-baik ya, salam hangat dari ayah."Tak lupa juga membaca surat lembaran lain yang diberikan oleh Ibu sendiri untukku.
"Dahlia, Maafkan ibu nak. Tentang kemarin yang Kamu bilang ibu sangat menggangu, sampai membuatmu marah dengan ibu. Ibu juga sudah mengurus suratmu yang kemarin, agar Kamu tidak jadi dikeluarkan dari Sekolah. Jangan lupa juga untuk terus menjaga dan menyayangi adikmu. Seperti yang ayah bilang selalu pada ibu, jangan lupa untuk selalu melakukan kebaikan, tetaplah jadi orang baik, meski itu bukan dengan ibu ataupun ayah. Tapi, dengan sesama keluarga, teman bahkan orang lain. Sejatinya kebaikan akan datang sendiri pada kita suatu saat nanti. Ibu yakin suatu saat Kamu bisa menjalani kehidupan ini dengan mandiri bersama Adikmu. Ibu mohon agar kalian tidak terus bersedih atas kepergian kami dengan mengirim doa untuk kami, jangan lupa pada hal yang sudah ibu dan ayah ajarkan kepadamu. Kami menyayangi kalian. Jaga diri kalian baik-baik ya, salam hangat dari Ibu."
Ntah, sudah ke berapa kali sepertinya rasa maafku tidak akan bisa diterima atas kesalahanku di masa lalu. Aku hanya bisa berterimakasih padamu ibu, ayah. Aku beruntung sudah menjadi bagian dari kalian, keluarga kecil kita. Keluarga yang saling menyayangi dan menjaga, mengajarkan banyak kebaikan. Semoga kalian mendapat tempat yang terbaik disisi-Nya.
YOU ARE READING
Indurasmi yang hirap dari Buana
Short StoryAku hanya si Nakal yang ingin bebas dari segala omelan yang mengganggu hidupku. Hingga suatu hari takdir mengubahku begitu cepat, rasa sesak dari sesal yang mungkin tak pernah selesai...