Sesampainya di Rumah, tiba-tiba Romy langsung memelukku dan menangis pilu sesenggukan.
"A-ayah kak, hiks… Ay-yaaah...!" Suara Romy tertahan.
"Ayah kitaaa tiadaa!"
Napasku tercekat mendengar pernyataan Romy, sekaligus menatapnya tidak percaya, "T-tidak mungkin, ini tidak mungkin! Katakan kalau kamu berbohong ROMY!" Teriakku sambil mencengkeram bahunya.
"Itu benar Kak!" Dia balas berseru.
"Lalu Ibu..."
"Ibu kenapa Romy? ada apa dengan Ibu, cepat katakan!" Aku bertanya tidak sabaran pada penuturan Adikku ini.
"Ibu... mengalami koma," lirihnya.
Kemudian menambahkan, "Ibu koma setelah tahu kabar ayah, saat datang untuk menjemputnya ke Rumah Sakit."Hatiku terenyuh sakit, langsung jatuh lemas terduduk.
Romy sempat menahan tubuhku, "Kak!"
"Aa-yaah..hiks...Ibuu.." Aku terisak.
"Maafkan aku Ibu, Ayah aku menyesal karena tidak pernah mendengarkan kalian."
"Mm-maaf... Maafkan Aku...
Kumohon!" Aku berteriak histeris."Kenapa? Kenapa kamu merahasiakan ini Adik? Jawab aku!" Tanyaku tegas.
Romy terdiam.
Kemudian menjawab, "Maafkan aku Kak, Ibu yang melarangku untuk memberitahukan hal ini.""Sudahlah Kak, Ibu tidak akan suka ini. Aku juga tidak ingin hal itu terulang lagi. Jadi, kumohon kita harus menemui Ibu," lirih Romy
YOU ARE READING
Indurasmi yang hirap dari Buana
Short StoryAku hanya si Nakal yang ingin bebas dari segala omelan yang mengganggu hidupku. Hingga suatu hari takdir mengubahku begitu cepat, rasa sesak dari sesal yang mungkin tak pernah selesai...