♥️♥️♥️hyuckno-mine!♥️♥️♥️
"Jen lagi dimana?" tanya Haechan setelah sambungan telponnya tersambung dengan Jeno.
Terdengar Jeno menghela nafasnya. Mungkin risih karna Haechan benar-benar menghubunginya setiap dia tidak ada pekerjaan. Dan mungkin juga ini kali ke tujuh Haechan menelpon Jeno untuk memastikan Jeno tetap bersama seseorang atau justru ia tetap berdiam diri dirumah.
"Lagi sama Jaemin atau sama Chenle?" tanya Haechan lagi.
"Lagi dikelas Chan. Gue lagi dengerin Mr. Siwon ngoceh ini."
Haechan mengerutkan keningnya. Mendengarkan suara Jeno yang berbisik-bisik. "Terus ngapain lo angkat kalau lagi kelas."
"Takut lo khawatir."
Haechan hanya menyengir geli. Setakut itu dirinya kehilangan Jeno. Entahlah, Jeno sudah menjadi bagian penting dihidupnya.
"Mianhe....." lirih Haechan. "Gue matiin ya Jen."
"Iya."
"Love you."
"More."
Haechan langsung mematikan sambungan telponnya. Ia menaruh ponselnya lalu menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
Sekarang, yang menjadi tujuannya adalah Jeno baik-baik saja. Tak perduli jika lelaki itu risi jika ditanyai keadaannya oleh Haechan, terpenting laki-laki itu baik-baik saja. Dan Haechan lega.
🐻🐶
"Jen, jadi ke gramedia?" tanya Jaemin yang memang dimintai tolong oleh Haechan untuk mengantar Jeno ke gramedia karna Haechan sedang meeting penting dengan klien dari Kanada, dan terpaksa ia harus stay there untuk menyelesaikan semuanya.
Dan karna Haechan percaya Jaemin bisa menjaga Jeno, maka tidak papa jika mantannya yang menemani suami tercintanya.
"Jadi. Tapi Mark gimana?"
"Gue udah bilang buat pulang duluan aja."
"Sorry ya ngrepotin."
"Santai aja kali Jen. Kayak sama siapa aja. Dulu lo juga sering kok kek gini."
Jeno tersenyum kikuk. Ya, tapi sekarang rasanya aneh. Dulu masih bersama, Jeno bisa dengan seenaknya menyuruh Jaemin ini itu. Tapi sekarangkan keadaannya sudah berbeda.
"Yaudah ayo."
Jaemin langsung naik ke motornya, kemudian Jeno naik dibelakangnya.
"Nggak mau pegangan?"
"Peluk gitu?"
Jaemin terkekeh mendengar pertanyaan polos dari Jeno.
"Kenapa? Takut dilihat Haechan?"
Entahlah. Rasanya tuh kalau tetiba Haechan melihat adegan itu, takut dianya marah. Jadi ya Jeno harus bisa jaga jarakkan?
"Pegang pundak gue aja."
Jeno langsung memegang pundak Jaemin. Dan motor itu pun melaju pergi dari area parkiran kampus.
🐻🐶
"Jaem...." Jeno memanggil setelah menimang-nimang apa yang harus ia tanyakan mengenai rencana Papa nya pada Jaemin.
Jaemin yang sedari tadi menatap buku didepannya langsung menoleh pada Jeno. "Kenapa?"
Jeno menghela nafasnya pelan, yang membuat Jaemin mengerutkan keningnya.
"Kenapa Jen? Lo nggak enak badan? Apa lo mau sesuatu? Laper? Atau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE || HYUCKNO
Random-jeno milik haechan, begitu juga sebaliknya!- itu hal mutlak. Budayakan follow, vote, dan comment temannn🤗 Intinya, jangan salah lapak. Ini bxb. NCT shipper. Hyuckno. JANGAN JADI SIDERS VRENNN😭 KALIAN MOODBOOSTER KUUU❤️