°∆ 03 ∆°

155 11 0
                                    

setelah Aksa menganti seragam sekolah dengan baju kerjanya.

Aksa dapat melakukan tugasnya dengan sangat baik, seperti mengambil pesanan, mengantar pesanan, dan sesekali ia berada di meja kasir.

"Sa, abang mau minta tolong antarkan ini ke ruang VVIP yang ada di lantai 2"

"okey bang, tumbenan nyuruh Aksa emang yang biasa nganter ke ruang VVIP kemana bang?"

"lagi izin, sakit kata temen deketnya"

"yaudah deh bang, aksa antar dulu"

Aksa berjalan menuju lantai atas dengan nampan di tangannya. Aksa mengedarkan pandangannya, pandangannya tertuju pada ruang yang di atas pintu tertulis VVIP, aksa berjalan dengan hati-hati agar nampan yang dia bawa tidak jatuh.

sampai di depan pintu aksa mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum ia masuk.

"ini pesanannya tuan, selamat menikmati hidangan anda" ujar aksa dengan senyum ramahnnya

"ada yang masih bisa saya bantu?" tanya Aksa

"jika tidak ada saya izin pamit undur diri" Aksa menundukkan badan sebagi salam dan berlalu pergi.

Sebelum pergi meninggalkan ruangan VVIP tersebut tangannya terlebih dahulu dicekal oleh seorang pria yang menggunakan jas formal dan rambut yang berwarna Brown. orang tersebut ialah kilan rihambara anak sulung keluarga rihambara yang sekarang sedang kelimpungan untuk mencari adiknya yang hilang 17 tahun lalu

"ada apa tuan?, ada yang bisa saya bantu?" tanya Aksa pasalnya tangan nya itu di cengkram cukup erat

"dari mana kau mendapatkan kalung itu?" tanya pria tersebut

"sudah ada sejak saya kecil tuan"

"sekrang kau boleh pergi"

setelah keluarnya aksa pria tersebut tampak mencari handphone nya guna meng hubungi seseorang.

tgn kanan

"aku mau kau cari data remaja bernama Aksa yang bekerja di cafe milik keluarga ku"

"baik tuan, segera laksanakan"

"saya tunggu hingga nanti malam"

setelah mengatakan itu pria tersebut mematikan panggilan secara sepihak,lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

disisi Aksa

Aksa tampak kesal dan menggerutu setelah ia keluar dari ruangan VVIP itu

"ngapain sih tu orang aneh banget, emang ada apa dengan kalung yang gua punya sih"

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Di sisi sahabat aksa

waktu istirahat telah tiba, para sahabat aksa tengah berkumpul di meja kantin yang terletak di pojok.

" Aksa kemana daf?" tanya seorang yang bername tag Dean

"gak tau, dia gak masuk hari ini" jawab daffa

"HAH!! gak masuk, dean cpt hubungi nomer Aksa"

"gak bisa bang, udh gua hubungin dari tadi di kelas" sela daffa yang memang dia satu kelas dengan aksa

"sekarang coba lu suruh tangan kanan daddy lu buat lacak keberadaan aksa" usul dean

"gak usah bang, paling aksa lagi di cafe lagi kerja aja mungkin."

"sekarang kita samper aksa ke cafe" andreas kembali berucap

ketiga sahabat itu segera menuju parkiran kendaraan sekolah mereka.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

sesampainya di cafe tempat Aksa bekerja.

bunyi lonceng terdengar seiring pintu cafe itu di buka menandakan adanya pelanggan yang masuk.

"temen-temen Aksa ya? ngapain kesini" tanya bara teman kerja Aksa

"ada Aksa gk bang?" tanya daffa

"ada, mau di panggilin?" mereka ber tiga mengangguk

Aksa bergegas menghampiri ke tiga sahabatnya itu

"kalian kok di sini sih bang ?" tanya Aksa bingung. pasalnya jam segini masih jam sekolah knp mereka bisa keluar sekolah.

"temui kamu lah apa lagi terusan" sahut dafa dan dean bersamaan

" loh kenapa emang, timbunan kalian mau ke sini "

" Kita khawatir sama kamu Asa, kamu tadi kenapa gak sekolah malah ke sini " Jawab Andreas.

" Hehe kesiangan tadi bang jadi gak di boleh in masuk, yaudah Asa ke sini aja kerja "

" Kenapa masih kerja " Dean membuka suara

"Anu gimana ya Aksa kan butuh uang juga buat sehari hari "

"Kenapa gak bilang kita Asa kita bisa kasih kamu loh "

" Udah ah bang Asa mau lanjut kerja aja deh timbang dengerin abang ngomel entar " Setelah mengatakan itu Aksa berlalu pergi meninggal kan ke tiga sahabat nya itu.









TBC
♡♡♡

Asa itu panggilan buat orang terdekat Aksa aja. Jadi gak semua bisa manggil Aksa Asa.

A.H.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang