Time [10]

128 27 15
                                    

Hai, All!! Jangan lupa untuk Vote dan komen, ya?!

***

🌾 Kamis, 16 November 2023 🌾

🥀🥀🥀

Malam telah berlalu. Bagaimana mereka cukup lama menghabiskan waktu di jalan.

Diana yang duduk di belakang dengan Awan dan juga Rifki hanya bisa melihat bagaimana Bambang yang duduk di kursi depan itu hanya terdiam dengan lemas dan sedih.

"Apa kamu lelah?" tanya Awan.

Diana yang duduk tepat di belakang Bambang itu menoleh ke Awan yang duduk tepat di sampingnya.

Perempuan itu hanya menggeleng.

Tidak lama mereka telah tiba di rumah Bambang yang sebenarnya. Bagaimana pintu gerbang yang tinggi itu terbuka dan mereka memasuki rumah yang halamannya begitu luas. Diana nampak terpukau dan tidak tau sebenarnya mereka hendak kemana.

Mobil pun telah berhenti dan Diana masih bingung.

"Kita berada dimana?" tanya Diana.

"Di rumah Bambang." ucap Rifki.

Laki-laki itu turun dan membuka pintu mobil untuk Bambang.

"Apa dia pingsan lagi?" tanya Udin.

"Awan, gendong dia." Awan segera turun dan meninggalkan Diana yang masih diam di dalam mobil.

Namun perempuan itu melihat jelas teman-teman Bambang mencoba untuk membantu Bambang naik ke punggung Awan.

"Diana, kamu hanya akan di dalam mobil?" tanya Radja.

Diana melihat jelas yang lainnya pergi menjauh dari Pandangannya.

"Diana?"

Diana mengangguk. Perempuan itu segara turun dan mengikuti Radja. Bagaimana perempuan itu terus menelisik area itu.
Dirinya melihat jelas sebuah rumah yang terlihat mewah dan megah itu.

"Apa ini museum?" ujar Diana. Perempuan itu menutup mulutnya. Diana melihat sebuah rumah yang terlihat mewah dengan lampu yang menyala begitu terang dan terlihat seperti sebuah museum.

"Museum? Ini rumah Bambang." terang Radja.

Diana sempat mendengar itu dari Rifki. Namun, perempuan itu masih tidak percaya.

"Hei! Kenapa kalian berdua lama sekali? Cepat masuk!" ujar Udin yang berteriak di tengah-tengah pintu itu.

"Diana, ayo masuk. Di luar terlalu dingin." ujar Radja. Laki-laki itu mengajak Diana untuk masuk.

Perempuan itu masih tidak percaya dan ketika dirinya masuk, lagi-lagi perempuan itu semakin tidak percaya.

Isi dalamnya lebih mewah dan terlihat klasik di mata perempuan itu.

"Kemana Bambang?" tanya Diana.

"Dia istirahat di kamarnya." ujar Alexander.

Time, 1945 [Hyunsik ft Dita]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang