🕯️33. cup🎓

1K 62 11
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
.
.
.

Shalawat dulu

Allahumasholiala syaidina Muhammad
.
.
.

Ayara sama Rayan kurang bucin yah ?
.
.
Emm boleh nggak kalau panggilnya jangan Thor , author gitu. Hehe

Panggilnya apa yah🤔

Terserah kalian deh asal jangan yang diatas tadi yah lope sekebon untuk kalian
.
.
.

🍂🍂🍂

Byur....

Ayara menyiram setengah gelas air es tepat disamping suaminya itu berada hingga cipratan- cipratan air itu mengenainya. Rayan menatap Ayara dengan sorot mata penuh tanya.

"Ayara tadi liat api diatas kepala tusum tapi meleset nyiramnya" ujar Ayara. Wajah gadis itu menunjukkan kepanikan. Namun setelah kepanikan itu Ayara menunjukkan senyum jahilnya. Dirinya meraih tangan Rayan.

"Tusum udah. Raysa juga nggak tau semua ini bakal terjadi. Raysa cuman mau bantuin aku kok. Lagian ini juga salah Ayara tusum. Harusnya ayara sama Liya nggak iseng masukin data diri kita diselipan data diri kakak Liya. Tusum Ayara baik-baik aja" ucapnya berbisik dikalimat terakhirnya.

Raysa menatap Ayara sendu "maafin gue Ayara. Gue nggak tau kalau mereka ngelakuin ini ke Lo. Gue nggak tau" ucapnya penuh sesal.

Ayara menghampiri Raysa yang menunduk dalam. Diangkatnya dagu Raysa untuk melihat wajah dari gadis yang usianya hampir setara dengannya "Ayara baik-baik aja sya. Dari semua ini ayara juga dapat pelajaran penting. Ayara itu harus minta izin dulu kesuami untuk melakukan sesuatu. Ini teguran dari Allah untuk ayara agar kedepannya ayara sebelum melakukan sesuatu harus dapat restu dari suami dulu.  Kan tusum" Ayara menatap suaminya itu dengan senyum yang sangat lebar.

"Masyaallah. Iyah belahan jiwaku"

Blush. Ayara tertunduk malu mendengar penuturan Rayan. Pasalnya kini pria itu mengatakan hal itu didepan Raysa. Mungkin jika Rayan mengatakan hal tersebut didepan orang asing Ayara akan langsung memeluk tubuh suaminya itu. Namun ini Raysa. Raysa putri dari nenek Rayan. Dirinya malu dan takut menjadi bulan-bulanan Raysa untuk mengejeknya.

"Sya kamu ingat nggak perjanjian kita sebelum pindah kesini?" Raysa tertunduk sambil memanyunkan bibirnya.

"Perjanjian apa?" Tanya ayara penasaran.

"Sini sayang" Rayan menepuk-nepuk sofa yang berada tepat disampingnya.
Rayan mengulurkan tangannya untuk membantu Ayara duduk. Ayara tersenyum dan menerima uluran tangan Rayan. Gadis itu duduk dengan tangan masih tergenggam oleh tangan Rayan.

"Jadi kami pindah kesini karena Raysa ngotot mau kuliah disurabaya. Nggak tau alasannya ,bahkan sampai sekarang tusum juga nggak tau. Karena Raysa seorang wanita nggak mungkin dia tinggal sendiri disini tanpa mahramnya. Bahkan ada hadisnya ay mau dengar?" Tanya Rayan pada istrinya.

"Jadi bunyinya begini

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يَحل لامرأة تؤمن بالله واليوم
الآخر أن تسافر مسيرة يوم وليلة إلا ومعها ذو مَحرم

Artinya,Dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, Janganlah seorang wanita bepergian sejauh perjalanan sehari semalam kecuali bersama dengan mahramnya hadis riwayat Tirmidzi" Rayan membacakan salah satu hadits yang menjelaskan tentang bagaimana dimuliakannya ,dan dijaganya wanita didalam Islam. Hingga untuk keluar dari rumahnya saja seorang wanita harus ditemani oleh mahramnya yang dapat melindungi dirinya dari gangguan.

Komandan SyurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang