🕯️55. hilang🎓

270 18 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Please jangan jadi silent reader yah, aku tau kalian tuh baik and bisa negrhargain orang lain.

Semoga cerita ini bermanfaat yah buat kalian, bukan cuman buat hiburan semata tapi ada nilai yang diambil juga.

Udah gitu aja deh ,

Selamat membaca semoga suka aamiin...



Rayan meninggalkan semuanya. Rapatnya dan pertemuannya setelah menerima telfon dari sang umi, mendengar kabar bahwa Ayara menghilang Rayan langsung meninggalkan semua rencananya.

"Ayara hilang nak. Ini Raysa lagi dirumah sama Liya" ucapan sang umi terus terputar diotaknya.

Rayan mengendarai motornya dengan kecepatan. Untung sekali kali ini pria itu mengendarai motor lihatlah betapa padanya jalan raya hari ini.

🍂🍂🍂

Liya menangis sesenggukan. Bagaimana tidak dirinya hanya meninggalkan Ayara sekitar 15 menit namun saat dirinya kembali Ayara telah menghilang. Awalnya dirinya berpikir Ayara menyusul Raysa namun beberapa saat kemudian Raysa kembali namun tanpa ayara.

Satu Setengah jam lebih keduanya mengelilingi mall untuk mencari dan bertanya kepada orang-orang sekitar mengenai Ayara.

Hingga akhirnya keduanya pulang untuk memastikan apakah ayara telah pulang lebih dahulu. Namun lagi-lagi harapan keduanya sirna ayara tidak ada dirumah.

"Maafin saya Bu. Sa-saya nggak tau kenapa jadi begini" ucap Liya sesenggukan.

Sedangkan Raysa gadis itu terus menunduk teringat jelas bagaimana pagi ini Rayan memperingati dirinya. Untuk kedua kalinya dirinya membuat Ayara keponakannya yang disayanginya lebih dari kasih sayangnya pada Rayan bedara didalam masalah.

"Coba hubungi keluarga pak Subhan. Mungkin Ayara disana," saran umi. Jujur dirinya juga begitu khawatir namun berusaha ditutupinya.

BRAK..

"AYARA BUKAN TIPE ISTRI YANG NGGAK IZIN SUAMINYA KALAU MAU PERGI!"  Hilang sudah kesabaran Rayan. Pria itu baru saja tiba dan langsung membuang kasar helemnya itu.

Dihampirinya Raysa yang sudah begitu siap menerima kemarahan Rayan. Benar dugaannya Rayan langsung menghampirinya.

"Su-dah sa-ya ingat-kan sa ja-ngan ti-ngga-lin istri sa-ya sen-di-ri-aaaan!" Ucapnya dengan penuh penekanan. Sudah ratusan kali Rayan marah pada Raysa namun nampaknya ini adalah  kemarahan kedua  yang paling mengerikan. Lihatlah sekarang Raysa sudah menitikkan air matanya. Bahunya baik turun menandakan bahwa dirinya sudah menangis.

Diusapnya wajahnya kasar. Berulang kali dirinya beristighfar berusaha susah payah meredakan emosinya.  Bahunya merosot Rayan terduduk dilantai seperti kejadian malam itu dimana Ayara meninggalkannya.

"Sekarang Ayara dimana sa? Dimana kamu tinggal istri saya?" Untuk kedua kalinya  sang umi melihat putranya hancur. Begitu besar cintanya pada sang istri itu yang umi tau melihat betapa hancurnya dirinya ketika ditinggal sang istri pergi.

Dan untuk kedua kalinya juga kembali dipeluknya tubuh putranya itu.
"Tenang sayang ayara pasti baik-baik aja yah. Kita coba hubungin pak Subhan mungkin dia disana yah."

"Ayara nggak mungkin disana mi, dia nggak ada izin sama.."

"Dicoba dulu!" Ujar umi memotong ucapan Rayan yang dipenuhi nada keputusan asaan.

Komandan SyurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang