🎓43.umi dan kebesaran hatinya🕯️

452 36 8
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Bismillah

Gays makasih yah udah mau bertahan dikisah komsu ini beberapa bulan in i aku ngaret banget yah up nya kehidupan real lagi sibuk-sibuknya hehe.

Agak kecewa sih sebenernya makin hari pembacanya makin dikit hehe tapi ist okey saya bakal terus lanjutin cerita ini buat kalian 💖💖💖

Happy reading komsu sudah hampir ending nih suport terus kisah komsu yah.

Btw kalau misalnya ada kisah sahabat Rayan seru nggak?

Udah deh happy reading.....

🍂🍂🍂🍂

Tanpa berlama-lama pria dengan jenggot meninggalkan anak dan menantunya. Pria usia kisaran 50 tahun itu memang begitu paham akan ilmu agama. Dirinya bahkan menguasai beberapa kitab, hafal Al-Qur'an ,mengikuti setiap sunah Rasulullah. Namun sayangnya dirinya melupakan bahwa Rasulullah adalah pria yang sangat memuliakan wanita. Sedangkan dirinya. Dirinya begitu menganggap remeh kaum wanita.

Setelah kepergian Abi mertuanya. Ayara memeluk suaminya itu erat. Bahkan bahunya terguncang sangat jelas bahwa istrinya itu menangis. "Aya takut tusum. Tadi Aya cuman mau ambil minum lari sedikit biar cepat tapi ketemu Abi terus dimarahin" ucapnya mengadu pada suaminya itu.

"Tusum tau ay. Maafin Abi tusum yah sayang. Maafin tusum juga nggak tau kamu haus. Kamu kekamar dulu yah tusum ambilkan minum okey!"

Gadis itu menguraikan pelukannya lalu mengangguk tanda persetujuan darinya. Dirinya meninggalkan suaminya itu dan beranjak pergi menuju kamarnya.

🍂🍂🍂

Ayara tengah memakan buah pear kupasan dari sang umi. Menantu dan mertua itu beberapa kali bertukar kisah dan tertawa bersama "Ayara nggak makan nasi sayang?" Tanya sang umi lembut. Pertanyaannya dijawab oleh gelengan ayara.

"Ayara maunya makan disuapin tusum aja nanti umi kalau tusum udah pulang" ucapnya sambil meyengir. Setelah kehamilannya memang ayara tidak malu-malu lagi pada mertuanya untuk bermanja-manja pada suaminya.

"RAYAN DENGARUN ABI DULU NAK!" keributan berasal dari luar rumah. Tak berselang lama Rayan masuk dengan mata yang sudah begitu merah.

Dirinya masuk dan menarik tangan ayara meninggalkan uminya sendirian. Tanpa salam dan pamit Rayan pergi dirinya begitu tersulut emosi saat ini.

"RAYAN ABI NGELAKUIN SEMUA INI UNTUK KAMU!" Ucap sang Abi. Ucapan dari abinya mampu menahan langkah Rayan. Dirinya berbalik menatap ayahnya dengan tatapan penuh amarah yang sudah siap kapanpun. Belum pernah Ayara melihat kemarahan Rayan yang seperti ini sebelumnya.

"Tusum itu Abi!" Ingat ayara pada suaminya itu. Digenggamnya dengan kedua tangannya, tangan suaminya yang menggenggam tangannya.

Rayan menatap ayara dengan tatapan penuh duka "iya ay dia abiku. Dan penjahatnya" ucapnya hampir ada butiran berlian yang keluar dari mata Rayan.

"Ada apa bi?" Tanya sang umi yang masih belum paham dengan masalah yang tengah dihadapi kedua lelakinya itu.

"Rayan tau dia bukan anakmu mi dan...." ucap Abi menunduk. Bagai petir disiang bolong wanita itu terduduk kembali setelah tadi berdiri.

"Kenapa umi sebaik ini mi? Sekarang untuk ngeliat wajah umi aja Rayan malu mi. Maafin Rayan mi" ucapnya. Rayan kembali menarik tangan istrinya itu meninggalkan kedua orang tuanya.

Komandan SyurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang