Sesuai yang dijanjikan sebelumnya di mall, malam ini Albert pergi ke restoran langganan bersama Viola. Bagaimana bisa seorang Albert hanya pergi berdua bersama Viola? Tentu saja ini semua rencana dari Albert yang mengambil kesempatan untuk bisa mengobrol santai dengan Viola. Sejujurnya sejak awal Albert sedikit menaruh perhatian kepada Viola, apalagi dia tau seorang Xavier tidak akan begitu saja membawa seseorang datang bergabung dengan team nya.
"Ini masih lama kak? Daritadi perasaan ga sampe sampe". Ujar Viola yang tak sabar karena merasa canggung
" Kita daritadi muter keliling dulu". Jawab Albert tanpa beban
Viola sontak langsung melirik ke arah Albert dengan pandangan shock. Sungguh sangat kesal rasanya sudah lama menghabiskan waktu di jalan, jika tahu seperti ini mending dirinya lanjut nonton drama Cina saja.
"Astaga buang buang waktu aja tau ga kak, daritadi cuma keliling jalanan doang masih mending kalo turun beli jajan, lah ini cuma muter diam di mobil". Gerutu Viola dengan kesal
" Mau jajan? ". Tawar Albert lembut
" Gak mood! Udah mending langsung aja ke restorannya ". Titah Viola yang diangguki Albert
Mulai mengemudikan kembali mobilnya, kali ini ke arah restoran sesuai tujuan awal mereka.
" Lo deket banget sama Xavier? ". Tanya Albert tiba-tiba
" Hm bisa dibilang, kenapa emang? ". Tanya balik Viola heran
" Lo bilang ga pernah berpikir buat masuk dunia esport, terus kenapa lo terima tawaran Xavier buat jadi pelatih team gue? ".
" Karena dia minta tolong sama Vio, jadi sebagai teman yang baik harus saling menolong dong". Jawab Viola jujur
"Apa lo gatau seberapa hebat team gue? Tanpa ada pengalaman di dunia esport, lo yakin dengan kualitas diri lo? ". Tanya Albert bermaksud meyakinkan Viola
" Kak Al ngeremehin aku? ". Tanya Viola sedikit tersinggung
" Bukan gitu maksud gue".
"Vio yakin kok, bakal berusaha yang terbaik buat team XROG". Jawabnya yakin
" Hm bagus. Gimana kartu yang gue kasih, udah lo pake? ". Tanya Albert mengalihkan pembicaraan
" Udah kok, kak Al juga isi paket kuotanya banyak banget, padahal di GH ada wifi. Sekali lagi makasih ya". Ujar Viola tulus
"Heem". Jawab Albert singkat
Mobil Albert berbelok ke arah kanan menepi, ternyata mereka sudah sampai di restoran seafood.
" Tunggu bentar, gue tinggal ambil pesanan aja". Titah Albert lembut dan langsung keluar dari mobil
Viola hanya dapat mengangguk dan mulai mengeluarkan handphone nya untuk menghilangkan kebosanan. Namun baru saja menghidupkan layar handphone, tiba tiba notif panggilan telpon dari Tania masuk begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX IDOL IS MY BOYFRIEND
Teen FictionIni bukan hanya tentang perjalanan kisah cinta yang penuh drama melainkan kisah para remaja yang ambis untuk menjadi seorang juara. Viola Nora Arasya seorang perempuan yang masuk ke dalam kehidupan sekelompok team esport dan harus menjadi pelatih me...