CHAPTER 06

11 9 0
                                    

Suara kebisingan dari layar PC Gaming memenuhi ruangan kedap suara lantai 3. Viola yang mondar mandir melihat permainan para team nya melawan team TSK. Yap mereka sedang melakukan rutinitas wajib yaitu latihan. Sore ini team XROG melakukan latihan dengan team TSK dari Bali. Tentu saja ini sudah disepakati oleh manager kedua belah pihak team untuk melakukan tanding pertemanan.

"Bantu sini dulu Vic, bawah bawah! ". Lengkingan suara Kelvin

" Iya iya gue kesana". Jawab Victor segera melakukan apa yang di perintah Kelvin

"Jungler team lawan ga keliatan di map, awas hati hati! ". Peringat Viola yang tengah menatap layar PC Albert

" Siap bu coach". Jawab Bobi

Albert hanya terdiam fokus dengan layar PC di depan tanpa merasa terganggu dengan suara ricuh teman temannya. Dia hanya akan bersuara ketika akan menginstruksikan pada temen temannya saja.

"Ck arghhh gue mati". Decak Victor kesal

" Bob bantu dulu si Kelvin biar gue push tower sendiri, tunggu beberapa detik si Victor hidup lagi lo langsung balik posisi". Instruksi Albert tegas

"Oke oke, i'm coming babang Kelvin". Jawab Bobi sekenanya

Kericuhan antara mereka terus berlanjut selama match berlangsung. Waktu latihan yang diberikan agensi hanya 6 jam, dengan pembagian waktu 2 jam di waktu pagi menjelang siang, 2 jam di waktu sore, dan terakhir 2 jam di waktu malam. Tidak ada penambahan jam latihan untuk mereka meskipun akan menghadapi kejuaraan Nasional nanti. Sudah dikatakan kalo agensi mereka lebih mementingkan kesehatan para player daripada jam gila latihan.

Sampai waktu tak terasa sudah 2 jam lebih beberapa menit mereka melangsungkan latihan. Beberapa match sudah dilewati, para player mulai merenggangkan otot otot tubuh mereka. Hasil match hari ini cukup baik untuk team XROG karena berhasil menang beberapa kali.

" Vio nanti kamu simpan hasil match nya, terus kamu pelajari lebih lanjut cara main mereka atau kubu lawan yang nanti akan ada di pertandingan. Kamu udah ngerti cara kerjanya gimana?". Ucap Reynand pada Viola

"Iya kak siap, Vio udah mulai ngerti kok sistem kerjanya gimana. Ini Vio lagi nyatet daritadi sambil liatin mereka". Tunjuk nya ke arah para player yang masih sibuk merenggangkan otot otot

" Catetan Vio nanti ngambil intinya terus Vio ketik pindah ke laptop biar bisa di cetak print buat kasih ke mereka". Jelas Viola lanjutnya

"Bagus Viola, baru sehari kerja ternyata kamu bisa diandalkan". Ucap Reynand

" Ini juga berkat bantuan Alex". Jawab Viola menatap ke arah Xavier

"Untunglah setidaknya Xavier berguna buat kamu". Ujar Reynand bermaksud bercanda

Xavier yang mendengar ucapan temannya itu langsung saja mengambil bantal kursi di dekat nya dan melayangkan kepada Reynand.

" Sialan lo Rey! ". Respon nya dengan timpukan bantal yang sayangnya tidak mengenai Reynand

Mereka yang ada disana hanya menatap perdebatan Xavier dan juga Reynand. Sungguh mereka terlihat seperti remaja yang baru tumbuh saja.

Satu persatu orang mulai meninggalkan tempat ruangan latihan. Terlihat matahari yang tadinya masih terang, sekarang sudah mulai redup tandanya akan berganti dengan kegelapan malam. Viola melihat jam yang melingkar di tangannya, ternyata sekarang sudah pukul 17.25 WIB. Bergegas pergi ke kamarnya untuk bersih bersih serta persiapan sholat maghrib.

***********

Angin malam yang menerpa kulit ke enam remaja yang sedang asik duduk di salah satu kursi taman panjang yang mampu menampung 6-8 orang. Terlihat Viola disana seorang perempuan terselip diantara kelima laki laki yang sialnya tampan semua. Meskipun mereka memakai masker tetap saja pesona yang terpancar di dalam diri mereka sangat melekat.

EX IDOL IS MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang