CHAPTER 08

9 8 0
                                    

Tangan mungil Viola begitu lihai memasak menu untuk sarapan pagi ini, Viola sudah berjanji pada Bobi untuk membuatkan dia salad dan juga masakan terbaik untuk teman yang lainnya. Wangi aroma masakan menyeruak ke indra penciuman 8 pemuda yang menunggu di meja makan. Xavier yang sudah rapih dan wangi berjalan ke arah dapur menghampiri Viola.

"Pakai ini biar bajunya ga kotor". Tiba-tiba Xavier berdiri di belakang Viola sembari memakaikan apron berwarna biru

Viola yang kaget pun hanya bisa berdecak dan membiarkan Xavier memakaikan apron yang dia bawa.

" Padahal bentar lagi mau selesai". Balas Viola

"Yauda sekalian biar aku bantuin".

" Bawa salad sama ayamnya sana! ". Titah Viola sembari menyodorkan 2 piring

" Oke tuan putri". Jawab Xavier yang membuat Viola terkekeh dan langsung bergegas melakukan apa yang diperintah Viola

10 menit berlalu masakan yang Viola buat sudah selesai, sekitar 4 makanan sehat yang tersaji di meja makan. Semua bersiap untuk menyantap sarapan yang menggugah selera ini. Victor memandang salad sayur itu dengan tatapan mualnya, huhh sudah seperti kambing saja makan makanan seperti itu. Begitulah isi pikiran Victor yang sangat tidak suka makanan sehat.

"Umhhh enyakkk". Ucap Bobi dengan mulut yang penuh makanan

" Ini dada ayam? ". Tanya Reynand memastikan

" Iya itu dada ayam, gimana enak ga? ". Tanya balik Viola

" Enak banget ini, bisa buat menu diet ". Jawaban antusias Reynand

Viola yang mendegar jawaban jujur dari Reynand merasa sangat senang karena baru pertama kali memasak untuk orang lain. Seketika pandangannya beralih ke Victor yang sama sekali tidak memakan masakannya. Tentu saja pandangan itu membuat Viola sedikit memaklumi sikap Victor yang belum sepenuhnya menerima kehadiran Viola di GH ini, ditambah dengan masakan yang Viola masak itu tidak sesuai dengan selera Victor.

" Kamu ga mau nyoba makan Vic?". Tanya Viola basa basi

"Ga minat". Jawaban singkat Victor

" Seenggaknya sedikit makanan aja masuk, biar kamu ga sakit". Tutur Viola tulus

"Gue sakit pun gabakal buat lo rugi".

" Nih aku ambilin sedikit buat kamu coba, kalo tetep gasuka biar nanti aku masakin yang lain". Viola menyodorkan sedikit makanan ke arah Victor

Albert yang berada di sebelah Victor memahami situasi yang sudah mulai memanas, dia langsung menyenggol tangan Victor dan memberi kode supaya Victor memakan sedikit saja makanan yang di sodorkan Viola. Tak mampu menolak perintah dari sang leader, Victor terpaksa mengambil piring yang diberikan Viola dan langsung memakannya di depan mata Viola.

"Gimana? ". Tanya Viola dengan antusias

"Gaenak". Jawab Victor berbanding terbalik dengan tangannya yang terus menerus menyuapkan makanan kedalam mulut. Viola paham bahwa Victor sedang berbohong kepadanya, senyum tipis tiba tiba terbit begitu saja di bibir Viola.

Suasana sarapan pagi itu berlanjut hingga tak ada makanan sisa sedikitpun di meja makan. Makanan yang dimasak Viola benar benar kandas dan menggugah selera.

" Gaada latihan untuk hari ini, jadi selamat beristirahat guys". Ucap Reynand setelah semuanya selesai makan

"Ga mau pada main nih? Perpisahan gitu nanti kan malem gue udah berangkat lagi". Timpal Xavier

" Berangkat jam berapa emang? ". Tanya Kelvin

" Sekitar habis maghrib". Jawab Xavier seadanya

"Nanti aku ikut nganterin ya". Ujar Viola. Namun Xavier terlihat kaget mencoba mencari alasan yang tepat

" Gausah Vio, nanti malem biar Rey aja yang anterin". Tolak Xavier lembut

"Ko gitu". Ujar Viola

" Kan nanti malem pengumuman resmi kamu jadi bagian dari kami, makanya agensi jadwalin buat kalian live streaming bareng bareng". Timpal Reynand dengan alasan yang sangat tepat

"Lah kan Vio bukan player". Protes Viola

" Tetep aja kamu harus ikut". Ucap Xavier

Reynand mencoba memberi kode ke arah Albert bermaksud untuk meminta pertolongan supaya Viola tetap berada di GH. Namun yang memang dasarnya Albert tidak mudah paham, dia hanya memandang sang kakak dengan keheranan.

"Hmmm iyadeh". Jawab Viola pasrah

Memang Agensi menjadwalkan live streaming setiap minggu sekali untuk semua member XROG yang berarti termasuk Viola sang pelatih. Beda hal nya dengan live streaming individu, dengan bebas mereka bisa melakukan jam live streaming semau mereka. Secara kebetulan pula hari ini  pengumuman resmi Viola menjadi bagian dari XROG akan diumumkan di akun official Agensi.

"Terus sekarang ada rencana mau kemana nih? ". Tiba tiba Revan bertanya kembali dengan topik awal yang Xavier mulai

" Maen PS aja yok lah Van". Ajak Kelvin

"Boleh yuk lanjutin yang waktu itu bang". Jawab Revan yang langsung pergi ke arah ruang tengah diikuti Kelvin

" Gue ikut woy". Timpal Bobi bergegas pergi menyusul keduanya ke ruang tengah

Victor pergi ke lantai atas bersama Albert, hanya menyisakan Viola bersama Xavier dan juga Reynand yang tengah fokus dengan iPad ditangannya.

**********

Selesai melaksanakan sholat maghrib, Viola berjalan ke arah lemari untuk berganti pakaian. Namun netra hitam nya tak sengaja melihat bingkisan kecil pemberian dari Albert. Diambilnya bingkisan tersebut dari lemari dan berniat untuk membukanya.

"Ini kartu perdana? Ko dia bisa tau kalo aku gaada jaringan selama disini". Gumam Viola ketika membuka bingkisan kecil yang diambilnya dari lemari. Namun isinya bukan hanya itu saja, melainkan masih ada banyak barang penting seperti lotion anti nyamuk, masker, serta shidmask untuk wajah. Huhhh ternyata Albert sangat pengertian sekali.

"Manusia kaku itu pengertian juga ya". Monolog Viola sembari tersenyum tipis

Berjalan perlahan menuju ruangan Xavier yang berada di ujung lorong,Viola sangat ingin sekali mengantar Xavier ke Bandara namun apalah daya ketika Reynand sudah memerintahkan dirinya untuk tetap stay di GH bersama teman yang lainnya.

Tok... Tok... Tok..

Suara pintu yang Viola ketuk membuat Xavier yang tadinya tengah bersiap di depan cermin, langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

" Masuk aja". Titah Xavier

Klik

"Alex udah siap ya? ". Tanya Viola yang melihat koper Xavier dan juga penampilan rapih

" Kenapa Vio? Kangen ya? ". Tanya balik Xavier berniat menggoda Viola

" Ishh malah nanya balik". Ujar Viola kesal

"Ini aku udah siap tinggal turun ke bawah aja". Jawab Xavier

" Nanti kalo udah sampe kabarin aku ya". Titah Viola

"Iya nanti pasti aku kabarin". Jawab Xavier jujur

" Oh iya aku tadi baru buka bingkisan dari kak Al". Tiba-tiba Viola memberi tahu Xavier

"Oh iya isinya emang apa tuh? ". Tanya Xavier kepo

" Isinya kartu perdana, masker buat penutup muka, sama shidmask ". Jawab Viola jujur

" Cie cie ada yang di perhatiin leader nih". Goda Xavier sembari mencolek dagu Viola

"Apaan coba. Oh iya, dia tau darimana ya kalo disini aku susah jaringan". Tanya Viola heran

" Entah, mungkin dia ga sengaja denger kali. Hargai tuh pemberian dari Al, jangan lupa nanti kalo pas live dipake maskernya". Peringat Xavier

"Iya iya, yuk turun ke bawah sekarang ini biar sekalian aku bantuin bawa". Ajak Viola sembari menyeret koper kecil milik Xavier

" Yauda ayo".



EX IDOL IS MY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang