Nasehat sahabat

1.8K 125 2
                                    

" eughgggg oh astaga pukul berapa ini" tanya becky pada dirinya yang langsung melihat ke jam dinding iapun membulatkan matanya pasalnya sekarang sudah menunjukan pukul setengah sepuluh pagi, semalam ia masih menangis sampai sampai ketiduran sampai siang ini mungkin efek karna lelah mengeluarkan begitu banyak air matanya

" ohhh shit aku tidur terlalu lama, dan lihat ini mataku sangat sembab ahh untungnya hari ini aku tidak ada pekerjaan" gumam becky dan ia tiba tiba melamunkan kejadian kemarin semua itu masih terasa mimpi baginya apakah dia sanggup menajalanlan hari hari kedepannya?

" aku harus bagaimana sekarang rasanya semua terasa berat, huffssss" gumam becky sambil memainkan handphonenya yang sangat banyak sekali notifikasi dari orang orang yang mencarinya dan ia melihat beberapaa pesan yang freen kirimkan padanya tapi ia tidak berniat untuk membalasnya, tak lama dari itu

drrrttt drtttt drrrttt

tertera nama teman kesayangannya yang tak lain yaitu irin yang menelfonnya

" hallo astaga beck kenapa kau baru mengangkat telfonku hah" -irin

" ahh irin sorry aku baru bangun hehehehe" -becky

" kau tidur seperti orang mati sajaa oihh beck, aku akan berangkat kerumahmu sebentar lagi kau mau dibawakan apaa? " tanya irin

" kau gila mengataiku seperti itu, aku ingin milktea saja irin" jawab becky

" sudah kuduga kau pasti hanya menginginkan milktea okai nanti saat aku sudah sampai rumahmu aku akan menghubungimu" -irin

" ckckckckk, yaa baiklah terimakasih kau hati hati " -becky

"Hmmm" -irin

Beberapa jam kemudian sekarang  becky sudah siap dan sudah mandi rumahannya ia sekarang sedang menunggu sahabatnya itu datang sambil mengonpres matanya yang sembab diruang tamu rumahnya

lalu tiba tiba phi sa menghampirinya " permisi nona becky di depan ada teman nona" -phi sa

" ah apakah itu irin phi, kalau begitu suruh saja dia langsung masuk" -becky

" baik nona" -phi sa yang langsung pergi ke arah pintu untuk mempersilahkan irin masuk, tak lama gadis cantik bermata sipit itu menghampiri becky diruang tamu

" beckkkkk" teriak irin yang langsung menghamburkan pelukannya ke arah becky

" irin kau tidak perlu teriak teriak ini bukan hutan " sahut becky

" haiss aku sangat merindukanmu kau tahu , btw kau sedang apa" tanya irin  belum sempat becky menjawab tapi irin sudah kaget yang melihat mata sembab becky

" oh astaga matamu kenap beck siapa yang melakukan ini semua " tanya irin khawatir

" aisss kau tak perlu seperti itu aku tidak apa apa hanya saja semalaman aku menangis sampai tertidur jadi wajahku seperti ini" jawab becky

" hah menangis?? Kau sebenarnya kenapa beck jelaskan jangan berbelit belit seperti ini" -irin

" kemarin aku berantem hebat dengan phi freen " -becky

" berantem?? Oh astaga ada apa dengan kalian tidak seperti biasanya" -irin

" tidak taulah irin aku rasa mulai sekarang akan membatasi diri dengan phi freen " -becky

" kok bisa sebenenarnya kalian kenapa sih oh tuhan aku adalah salah shipper kalian kau tau itu kan" -irin

Becky hanya menghela nafasnya lalu ia menceritakan semuanya dari awal kepada irin iapun kembali meneteskan air matanya dengan sigap irin membawa becky ke dalam pelukannya ia merasa sedih dengan keadaan becky sekarang tapi ia tidak bisa membantu apa apa selain memberi nasehat kepada becky sebagai seorang sahabat

Freenbecky (is real) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang