Jungkook mengetukan jarinya di atas meja berkali-kali, sampai akhirnya dia menarik nafas panjang dan merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. Tanpa ragu, ia menekan tombol panggil setelah berhasil menemukan kontak yang di carinya.
"Yeobseo"
"Ah, detektif Han, aku mau bicara",
"Dimana?",
"Emmm... sore ini di Soy-A, bisa?",
"Jam 4",
"Hmmm",
Tut...tut...tut...
Seola memang selalu begitu, mengakhiri panggilan tanpa basa basi siapa pun yang meneleponnya. Jungkook sudah tidak tahan lagi, dia selalu saja di hantui bayangan Yumna. Mungkin sudah saatnya dia mengatakan semua hal yang ia ketahui pada detektif Han soal Yumna. Bagaimana pun dia tidak terlibat, jadi mungkin informasi yang dia sampaikan bisa sedikit membantu menemukan pelaku pembunuhan Yumna. Dengan begitu hidup Jungkook mungkin bisa lebih tenang.
"Kau jangan menggangguku lagi, Yumna. Aku akan menceritakan semuanya pada detektif Han", gumam Jungkook.
*
Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda, Namjoon menghampiri Seola yang baru saja meletakan ponselnya setelah menerima panggilan dari Jungkook. Perlahan Namjoon memijat bahu Seola dengan lembut, karena di ruangan itu tidak ada siapaphn lagi kecuali mereka.
"Ahh, nyamannya", Seola mendongkah kepalanya ke belakang hingga menempel pada perut berotot Namjoon.
"Kau kurang istirahat?",
"Aku banyak fikiran",
"Yoongi cerita tidak soal penyelidikanku?", tanya Namjoon.
"Tidak. Kau menemukan sesuatu?",
"Aku fikir dia menceritakannya, kemarin kan aku main golf dengannya dan Jaksa Park. Aku menceritakan hasil penyelidikanku pada mereka",
"Bagaimana?", Seola merubah posisi duduknya.
Namjoon berhenti memijat bahu Seola, dia menarik sebuah kursi dan mendekatkannya ke meja Seola hingga kursinya dan kursi Seola sejajar. Seola menggeser kursinya menghadap Namjoon hingga mereka duduk berhadapan dengan posisi cukup dekat. Namjoon lalu menceritakan temuannya dan jujur saja malah membuat Seola frustasi.
"Sial", maki Seola.
"Semuanya nampak buntu. Ini murni kecelakaan atau kecelakaan yang di atur sedemikan rupa?. Aku benar-benar putus asa", lanjut Seola.
"Kalau di rasa buntu, kita bisa kategorikan ini ke dalam unsolved case. Kita kesampingkan dulu dan urus kasus lain", saran Namjoon.
"Dan membiarkan mantan suamiku menertawakanku?",
"Astaga kau ini", Namjoon menggelengkan kepalanya.
"Buntu ya buntu, kita semua tahu aturannya. Lagipula soal kecelakaan, unofficial kan?",
"Ah...aku kesal", Seola nampak putus asa.
"Lalu bagaimana soal kasus pembunuhannya sendiri?. Apa Seokjin memberi kesaksian baru?", tanya Namjoon.
Seola menggelengkan kepalanya.
"Nah kan. Tidak ada kesaksian baru dan saksi sangat tidak layak menjadi saksi. Kasus intinya sendiri bisa di tutup atau di tunda",
Entah kenapa kali ini Namjoon malah seperti tidak mendukung Seola menyelesaikan kasusnya setelah kemarin dia menyemangati Seola.
"Dan Yoongi akan semakin mengejekku",
KAMU SEDANG MEMBACA
i can smell your SCENT [On GOING]
Fiksi PenggemarSeokjin tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan terhadap seorang murid SMU bernama Park Yumna. Detektif Han Seola bertugas untuk mengawal kasus ini. Dalam mengungkap fakta, banyak hal tak terduga terjadi baik yang berkaitan dengan korban maupun masa...