Suasana kantor polisi pusat tidak baik-baik saja sejak kemarin. Sejak dua anggota kepolisian daerah di non aktifkan karena dua hal yamg berbeda, Han Seola karena menjadi saksi yang terbuka kemungkinan naik status menjadi terduga kasus pembunuhan terhadap Park Yumna, dan Kim Namjoon karena menutupi fakta dan penyidikan. Banyak gosip beredar mengenai mereka, bahkan dugaan menutupi kasus karena perselingkuhan pun ramai di bicarakan. Lee Hyun memeriksa berkas yang di limpahkan padanya berkali-kali. Kepalanya terasa pening. Dia jelas memahami kalau Namjoon melakukan hal tersebut, bagaimana pun Lee Hyun mengenal keduanya selama berkuliah dulu. Namjoon dan Seola adalah juniornya dan Lee Hyun tahu percis hubungan mereka di masa lalu. Namun, dia juga tahu kalau Namjoon tidak menikahi Seola.
Lee Hyun merogoh ponselnya, lalu menghubungi nomber Namjoon dan mengajaknya bertemu. Dia tidak ingin langsung menemui Seola karena dia butuh mengumpulkan keterangan dari Namjoon juga.
"Detektif Lee", panggil salah seorang rekannya.
"Mwo?", sahutnya.
"Ada tamu untukmu",
"Aku tidak janjian dengan siapa pun",
"Tapi katanya penting",
"Haish, siapa sih?",
"Kim Namjoon dari kepolisian wilayah",
Lee Hyun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ruang tunggu. Sebuah kebetulan bukan?, dia memang hendak menelepon Namjoon.
"Oh, Kim Namjoon",
"Sunbae-nim, lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?", Namjoon mengulurkan tangan pada Lee Hyun.
"Aku baik", Lee Hyun menyambut tangan Namjoon dan menjabatnya.
"Silahkan duduk!", Lee Hyun mempersilahkan tamu tak di undangnya untuk duduk.
Mata Namjoon menyisir sekeliling, ruang tunggu kantor polisi pusat memang agak sedikit terpencil, sedikit menjorok dari arah lift dan berseberangan dengan loby, namun cukup nyaman untuk menunggu tanpa terganggu. Namjoon hanya ingin memastikan, apakah juga nyaman membicarakan sesuatu yang cukup serius disini.
"Apa kita pindah saja?",
Lee Hyun menawarkan tempat yang lebih nyaman, namun Namjoon tahu kalau ruangan Lee Hyun tak ubahnya seperti ruangannya, akan banyak orang di sana dan mungkin malah menjadi lebih tidak nyaman.
"Disini saja, tidak apa!", jawab Namjoon.
"Jadi, ada perlu apa menemuiku? Sepertinya lebih penting karena aku pun berniat menemuimu, tapi keduluan",
"Begini, sejak semalam gosip-gosip kalau kau yang akan menangani kasus Park Yumna sudah santer terdengar. Apa itu benar?", Namjoon membuka pembicaraan.
"Benar, aku sudah mempelajari berkasnya juga",
"Sunbae, kau percaya dengan kesaksian Kim Seokjin?",
"Tergantung apa yang ku temukan di lapangan apakah meringankan atau memberatkan", jawab Lee Hyun.
"Karena itu aku kesini. Aku akan memberi tahu semuanya, jadi simak baik-baik dan putuskan apa kasus ini layak di lanjutkan?!", ucap Namjoon.
Namjoon pun lalu menceritakan semuanya, mulai dari waktu kejadian, alibi, temuan di lapangan, kesaksian Seokjin dan barang bukti di kamar Seola termasuk pengakuan Seola.
Lee Hyun menyimak dengan seksama, dia paham betul ke khawatiran Namjoon dan kenapa Namjoon memilih menutup kasus ini, karena semua bukti mengarah pada Seola. Kesaksian Seokjin hanya sebagai pemanis kala semua bukti sudah terkumpul. Lee Hyun menghela nafas, menatap Namjoon dengan tatapan 'tidak habis fikir-nya'. Lalu berucap,
KAMU SEDANG MEMBACA
i can smell your SCENT [On GOING]
FanficSeokjin tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan terhadap seorang murid SMU bernama Park Yumna. Detektif Han Seola bertugas untuk mengawal kasus ini. Dalam mengungkap fakta, banyak hal tak terduga terjadi baik yang berkaitan dengan korban maupun masa...