Namjoon menyodorkan secangkir kopi pada Seola, pagi ini rekannya itu nampak sangat kacau.
"Aku heran, olah TKP sudah di lakukan sampai dua kali tapi ponsel Yumna tidak juga di temukan. Bahkan sinyal terkahirnya di sana", ujar Namjoon.
"Aku rasa kasus ini mustahil", ucap Seola setelah menyeruput kopinya.
"Kenapa bisa begitu?",
"Seokjin satu-satunya yang di harapkan bisa membongkar kasus ini, nyatanya sama sekali tidak bisa di andalkan. Bahkan aku sempat berfikir...",
"Kalau Seokjin juga pelakunya", ucap Seola dan Namjoon bersamaan.
"Kau memikirkannya juga?", Namjoon memastikan apa yang rekannya fikirkan.
"Emmm, Seokjin bilang dia sangat mabuk kan. Bisa jadi saat itu dia melihat Yumna dan mengira dia adalah tunangannya. Lalu dia menjadi sangat emosi dan terjadilah",
"Tapi dimana ponsel Yumna?, hanya itu satu-satuhya petunjuk saat ini",
"Aku tidak tahu. Kita kan hanya menemukan pisau tanpa sidik jari",
"Tapi kalau itu Seokjin, nampak sangat rapih dan tidak mungkin Yumna tidak berontak. Apa lagi Seokjin mabuk. Bukankah lebih gampang menumbangkannya?. Tapi terlalu rapih juga kalau di lakukan oleh orang mabuk", Namjoon mengambil kesimpulan.
"Kau benar. Ya ampun ini benar-benar buntu. Apa tidak bisa di kesampingkan dulu sebagai unsolve case?",
"Kau putus asa atau karena korbannya Park Yumna?", selidik Namjoon.
"Bukan begitu, tapi... aku harus mengurutnya dari mana?",
Namjoon mendekati Seola lalu merangkul bahu rekannya itu, mencoba memberinya semangat.
"Kau bisa menutup kasus ini kalau kau mau. Saksi tidak memenuhi syarat sebagai saksi. Tapi kalau kau bersikeras, kau selalu percaya diri sebelumnya, jangan mau kalah dengan kasus ini!, kau pasti bisa",
"Gomawo. Ngomong-ngomong, bisa minta tolong cari tahu soal kecelakaan orang tua angkat Yumna?. Ya ini unofficial sih karena tidak ada laporan, tapi aku khawatir ini ada hubungannya dengan kematian Yumna juga",
"Hmmm, akan aku lakukan. Kau tenang saja!, tidak ada kasus yang tidak bisa kita selesaikan. Iya kan?",
"Kau benar", Seola kembali bersemangat.
"Aku akan menemui Jeon Jungkook sekali lagi",
"Hari ini aku juga tidak sibuk. Akan aku mulai penyidikan soal kecelakaan orang tua angkat Yumna",
"Kau memang terbaik", Seola menepuk paha Namjoon.
"Seola", Namjoon menggeggam tangan Seola.
"Haruskah aku menceraikan Taeri?", lanjutnya.
"Kau ini bicara apa?, jangan ngaco!. Kasihan dia, lagi pula bagaimana dengan eomma-mu?",
"Aaah...ini melelahkan. Aku bukannya tidak berusaha tapi, sulit bagiku mencintainya",
"Kau pasti bisa!, aku juga bisa mencintai Yoongi", ucap Seola.
"Kau yakin mencintainya?, atau hanya pelampiasan saja?. Kalian membuat perjanjian pra nikah...",
"Itu karena aku tidak mau ada perempuan lain lagi, kalau itu terjadi ya sudah, pisah", serobot Seola.
"Mianhae", Namjoon meletakkan kepalanya di bahu Seola.
"Aku tidak bermaksud menghadirkan perempuan lain dan membuatmu trauma", sesal Namjoon.
"Bukan salahmu. Dari awal kan kita tahu eomma-mu tidak menyukaiku dan sudah memilihkan jodoh untukmu. Kita saja terlalu percaya diri",
![](https://img.wattpad.com/cover/353307400-288-k108761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
i can smell your SCENT [On GOING]
Fiksi PenggemarSeokjin tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan terhadap seorang murid SMU bernama Park Yumna. Detektif Han Seola bertugas untuk mengawal kasus ini. Dalam mengungkap fakta, banyak hal tak terduga terjadi baik yang berkaitan dengan korban maupun masa...