#15

45 9 22
                                    

Mun Hee mengendus bau masakan yang sangat lezat. Apa Seola masak?, sepagi ini?, kemarin saja dia bangun sangat siang sampai melewatkan sarapan. Apa karena ada Namjoon jadi dia bangun pagi?. Dari pada hanya menebak, lebih baik cari tahu. Walau malas, Mun Hee mulai menuruni ranjangnya, sedikit merapihkan diri dan berjalan menuju dapur. Namun pintu kamar Seola yang terbuka membuatnya penasaran mengintip. Seola bahkan masih tertidur pulas berbalut selimut, sementara pakaiannya berserakan di lantai.

"Aish", cibir Mun Hee.

Mun Hee malanjutkan langkahnya ke arah dapur. Berarti yang masak, Namjoon, fikirnya. Suara desisan masakan masih terdengar, nampaknya dia belum sepenuhnya selesai masak.

"Kau menginap semalam?, ckckck bahaya sekali. Bagaimana kalau istrimu...", Mun Hee menghentikan kalimatnya kala melihat sosok pria yang tengah membelakanginya tidak setinggi Namjoon.

"Istri yang mana? Eomma", Yoongi berbalik sambil menuangkan masakannya yang sudah matang ke dalam mangkuk.

"Omo...kapan kau datang?", Mun Hee sangat terkejut. Jadi yang semalam di kamar Seola itu Yoongi, bukan Namjoon seperti dugaannya.

"Semalam. Aku mau menjemput Seola tapi eomma sudah tidur. Masa aku tidak pamitan dulu. Nah, sini duduk, aku sudah selesai masak. Eomma sarapan dulu!, akan ku bangunkan istriku",

"Mantan. Kau tidak bisa menjemputnya!, kalian sudah bercerai",

Yoongi tersenyum menanggapi ucapan mantan mertuanya itu.

"Tadi katanya istriku", ujarnya sambil berjalan menuju kamar Seola.

Sesampainya di kamar Seola, hal pertama yang ia lakukan adalah memunguti pakaian Seola, lalu mendekat padanya.

"Kau masih lelah ya?", Yoongi menggoda Seola.

Seola meregangkan tubuhnya, mengucek matanya lalu duduk di tepi ranjang dan mengenakan pakaiannya.

"Semalam dia kesini mau apa?",

"Dia membahas kasus Yumna", jawab Seola sambil kembali melakukan peregangan.

"Harus malam-malam?",

"Ya mungkin dia datang dari sore, mana aku tahu. Aku baru pulang dia sudah ada",

"Kau dari mana?",

"Belanja. Sudahlah!, aku malas bicara denganmu, ujung-ujungnya pasti berdebat", kesal Seola.

"Kau pulang saja! Aku tidak akan pulang denganmu. Kita bukan siapa-siapa lagi", tambahnya.

"Bukan siapa-siapa katamu?. Yak, semalam...",

"Aku kan sudah bilang, kita tidak bisa memperbaikinya. Kita hanya akan saling kecewa",

"Itu karena...", Yoongi menghela nafas.

"Kita tidak punya cukup waktu untuk saling mengenal. Kita bisa memulainya lagi dari awal", lanjut Yoongi.

"Kau tidak akan menyukainya. Aku juga tidak menyukainya, semua tentangku. Aku hanya...",

"Aku tidak akan terburu-buru tapi tinggallah denganku agar kita bisa saling mengenal lagi", sela Yoongi.

"Seenaknya saja", dengus Seola.

"Aku tidak mau tahu, pokoknya ikut pulang!, aku memaksa!", ujar Yoongi.

"Hei, kalian benar-benar membiarkanku makan sendiri?", teriak Mun Hee.

"Omo, eomma pasti masih menunggu. Aku bilang akan membangunkanmu sebentar", ujar Yoongi.

"Aish, kau sih banyak omong!",

"Kau!",

Bahkan sampai di meja makan, mereka masih saja berdebat sampai Mun Hee menggeretak meja.

"Kalian mau makan apa mau berkelahi? Aigoo. Kenapa bertengkar terus?, sudah cerai pun bertengkar terus", kali ini Mun Hee yang mengomel.

i can smell your SCENT [On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang