Semuanya kini tengah berkumpul di meja makan, mengambil bagian makan masing-masing sebelum melanjutkan pengambilan scene berikutnya.
Terlihat seksi konsumsi sibuk melayani teman-temannya agar makanan terbagi rata dan tidak ada yang tidak kebagian.
"lo mau makan dimana?" tanya Nanon, yang lain sudah duduk di kursi sedangkan Nanon malah berdiri disamping Chimon yang masih membereskn keresek bekas wadah makanan barusan.
Sebelum menjawab pertanyaan Nanon, ia melihat ke arah Ohm dan juga Perth yang sedang memandangi mereka berdua dengan tatapan yang berkerut seakan mereka bertanya sedang apa.
"lo mending makan dimana aja gitu, lo liat, mata dia udah galak liatin kita" Chimon menunjuk ke arah Ohm dan Perth yang kebetulan duduk sebelahan.
Nanon pun melihat ke arahnya dan kemudian tersenyum, "yaudah si, gue kan nanya aja, mereka punya masalah apa coba sama kita, aneh aneh aja, yaudah gue makan disana ya, gue duluan" kemudian ia pergi duduk di kursi yang kosong.
"lo bisa jaga cowo lo ga sih? bilangin, gausah deket-deket cowo gue, gatel banget heran" oceh Perth ke Ohm sambil menguyek-uyek makannya.
"cowo lo juga, bilangin gausah ngerespon cowo gue lah, cowo gue juga gabakal terus-terusan mepetin cowo lo kalo gada respon dari cowo lo" balas Ohm.
Setelah makan, mereka semua kembali disibukkan dengan shooting. Sedangkan seksi konsumsi kembali istirahat, setelah membersihkan bekas makan.
Chimon sedang rebahan di ayunan sambil memainkan ponselnya, dirinya merasa lelah, rasa ingin tidur namun teman-temannya belum selesai.
Saat sedang menikmati dirinya yang diayun-ayun oleh kakinya sendiri tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya, dan itu adalah Perth.
Ia duduk di kursi didekat ayunan tersebut.
"kok udah kesini? emang udah selesai ya?" tanya Chimon.
"bagian gue udah selesai, tinggal yang lain, dikit lagi kok, bentar lagi juga selesai" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
Wajah Perth terlihat lesu dan masam, ada masalah kah?
"muka lo jelek banget, ada masalah?"
"ada"
"siapa yang nyari masalah sama lo?"
Perth langsung mengalihkan pandangannya pada Chimon. Sang lawan bicara pun ikut menatap dan menunggu jawaban.
"lo, kenapa masih nanya"
"hah? gue? sejak kapan gue nyari masalah sama lo, perasaan daritadi gue diem aja. Lo lagi shooting juga, gue kaga ada ganggu lo, ngapalin script juga gue gada ganggu lo, salah gue dimana?" oceh Chimon.
Perth menyimpan ponselnya, kemudian mendekatkan kursinya pada Chimon, menatapnya dengan tatapan lelah.
Sebelum mengeluarkan kata-katanya, ia pun menghela nafas, dirinya lelah karena kegiatan hari ini, ga ada energi untuk ngobrol dengan nada tinggi, emosi pun udah lelah.
"lo masih sayang?" tanyanya pelan.
"maksud lo? sayang sama siapa?"
"Nanon"
"kok lo nanya itu?"
"ya lo seharian ini kayanya asik banget sama dia, lupa aja sama gue, ga inget sama sekali sama gue"
"ya emang kenapa? salah ya gue ngobrol sama dia? ya gue sama dia mah udah gada perasaan apa-apa, udah clear semuanya, gue sama dia seharian ini ya ngobrol aja karena udah lama ga ngobrol juga, cuma bahas kuliah dan yang lainnya, ga ada bahas tentang perasaan sama sekali"
"gitu?"
Chimon mengangguk, "emang kenapa? lo marah sama gue?"
"iya, gue marah, tapi gue udah cape banget, ga ada tenaga buat marah, gue marah lain kali aja"
"kenapa harus marah? kan cuma ngobrol?"
"chi, dengerin gue, iya gue tau lo cuma ngobrol biasa, ya gue tau lo sama dia sekarang cuma sebatas temen, tapi kalo lo terlalu asik ngobrol sama dia, lama kelamaan perasaan lo bakalan berubah, bahkan tanpa lo sadari sikap sama perasaan lo ke gue juga bakalan berubah, sengotot apapun lo bilang kalo lo ga bakalan jatuh cinta kedua kalinya sama dia, tapi siapa sangka? jatuh cinta gabisa diprediksi, iya kan?"
"iya sih, emang kalo gue jatuh cinta lagi sama dia, kenapa?"
lo masih nanya chi? ahelahhhhh
"ya gapapa, hak lo. Gue males bahas lagi, yang jelas, gue suka sama lo, sayang sama lo, kalo bisa, gue gamau lo suka sama orang lain lagi selain gue"
Tanpa disadari, Chimon tersenyum simpul ketika mendengar ucapan Perth.
"lo bilang sayang sama gue, tapi lo ngebiarin hubungan gue sama lo kaya gini aja? yang bener aja lah"
Mata Perth seketika sedikit terbuka, "lo mau jadi pacar gue?" tanyanya spontan.
"WOIIIIII" teriak Dunk dari sana sambil berlari menghampiri mereka yang membuat percakapan mereka berdua terpotong, dan Chimon pun lebih memperhatikan Dunk.
"napa lo teriak-teriak?" tanya Chimon.
Dunk yang baru saja tiba sibuk mengatur nafasnya akibat berlari-lari. Chimon pun mempersilahkan temannya itu duduk disampingnya.
"ada apa sih?"
"gue—gue mules anjing! plis lah temenin gue ke kamar mandi, gue takut sendirian" ucapnya.
"bangsat! gue kira ada apaan, mana ganggu aja lo sialan!" misuh Perth.
Chimon malah tertawa melihat temannya yang satu ini.
"gausah ketawa sekarang mon, pls, gue mulessss"
"ya lo kenapa lari ke gue anjir? kenapa ga minta anter kak Joong?" ucapnya sambil menahan tawa.
"ya lo pikir anjing, masa iya gue minta anter kak Joong? gengsi bro, mau ditaro dimana muka gueee yang cakep ini? Buru lah anjing, ga tahan gue!" ia berdiri dan menarik lengan Chimon.
"ya sabar lah, gue bisa jalan sendiri! gausah tarik-tarik gueee"
akhirnya Dunk melepas tangan Chimon dan lari lebih dulu.
"awas ya lo kabur, tungguin gue sampe selesai!" teriaknya.
Chimon tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "macam-macam banget gue punya temen, berak aja mesti ditemenin, aneh"
Perth yang ditinggal, ia kini rebahan diayunan yang dipakai Chimon tadi, ia mengistirahatkan tubuhnya sebelum pindah ke kamar. Rasanya sangat lelah untuk hari ini. Memejamkan matanya sebentar dan menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya.
Untung saja shooting berjalan dengan lancar jadi lebih mempersingkat waktu, mereka tidak akan tinggal disana terlalu lama, kemungkinan besok sore juga udah pulang, atau bahkan siang.
***
Halo gais, apa kabar? udah setaun aja anjay ga update huhuuuuu, sowrryyyyy.
lieur banget akutuuu, akhirnya yaudah balik lagi.
Makasih buat yang masih baca, maaf banget kalo rada sedikit ngaco karena jujur sedikit lupa sama alurnya wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BeLoved | PerthChimon
Fanfiction18+ "Kasih gua 10 alasan kenapa gua harus mau pacaran sama lo!"