TJISA 06

12.1K 554 11
                                    

"Tidak menerima ingfo apapun kecuali ingfo dapetin hati kamuu ><"

~Anaya Aurora Everly

(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)


Setelah menutup panggilan secara sepihak anaya kembali duduk di tempatnya "dari pak suami yaa" goda sihla sambil menaik turunkan alisnya dan hanya di balas deheman anaya

"mbak aurora sudah di tunggu di ruangan pak lucas" ujar sekretaris dari lucas dan hanya di balas anggukkan oleh anayaa

"doain gue supaya selamat" ujar anaya dengan nada rendah "yaelah lo gak bakal mati kali" ujar kadia sambil menggeleng

anaya pun berjalan menuju ruangan lucas lalu mengetuk pintu ruangan lucas, tak lama ada suara dari dalam sana "masuk" suara bass khas lucas terdengar dari balik pintu bertuliskan 'CEO' itu

anaya pun masuk ke dalam ruangan itu "iya pak ada apa ya?" tanya anaya "sekarang kamu kerjakan ini" lucas memberi anaya setumpuk berkas, "tapi pa-" belum sempat meluncurkan kata protes sudah di potong saja "tidak ada tapi² siapa suruh pakai baju berwarna mencolok" anaya hanya bisa pasrah dan mengambil setumpuk berkas itu dari keluar dari ruangan lucas

"huhu bakal pulang malam nih" anaya berjalan dengan lesuh ke arah tempat duduknya dan meletakkan berkas² itu di sana "buset banyak bener dah semua ini lo bakal kerjain?" tanya keenan yang melihat setumpuk berkas² yang di bawah oleh anaya

"iyaaaa....huhuu" gerutu anaya ia pun duduk dan mulai mengerjakan semuanya satu persatu ia harus selesaikan semuanya dengan cepat hari ini ia ingin mengantarkan Drax makanan yang ia masak di dapur kantor tadi anaya memasak nasi gorengnya lagi ia ingin melihat drax memakan makanan yang ia masak di depan matanya

Beberapa jam kemudian sekitar jam 15:00 sore anaya selesai mengerjakan semuanya tanpa tersisa, ia pun meregangkan tangannya yang terasa mati rasa "akhirnyaa" serunya "hebat lo ra bisa selesai di jam segini" ujar kadia dengan mengecungkan jempolnya

"gue pulang dulu ya bye" setelah itu anaya berjalan keluar dari kantor dan menuju kantor suaminya "gak sabar deh" ujarnya dengan membawa bekal berwarna putih yang di taruh di dalam paper bag

Setelah sampai di kantor drax ia pun menuju resepsionis "mbak saya mau ketemu sama Drax bisa?" tanya anaya menbuat sang resepsionis menatapnya bingung dengan cewe di depannya ini ia memanggil tuannya tanpa membel² tuan atau pak "kalau boleh saya tau mbaknya siapanya ya?" tanya resepsionis itu "ouhh saya istrinya Aurora Alethia Amberlynn" ujar anaya

"ouhh mbaknya sedang menghayal ya? tuan drax tidak memiliki istri" ujarnya dengan bingung "gue lupa kalau pernikahan ini secret duhh" batinnnya

"beneran mbak saya ini istrinya" ujarnya membuat resepsionis itu menatap anaya dengan senyuman remeh "mbaknya kok kekeh sih tuan drax tidak mempunyai istri!" ujarnya

anaya hanya melirik tajam dan mengambil ponselnya menelpon drax "halo eliott!!" panggilnya "kenapa?" jawab drax "aku di resepsionis kantor kamu masa aku gak di suruh masuk sih" ujarnya seperti seorang anak kecil yang sedang mengadu kepada ayahnya "coba nyalain spiker" ujar drax dan anaya pun menyalakan ponsel dan mengarahkannya pada resepsionis "biarkan istri saya masuk" tekan drax membuat sang resepsionis menegang dan mempersilahkan anaya masuk

anaya pun berjalan ke arah ruangan suami dan akhirnya sampai di depan pintu ruangan drax ia di hadang oleh cewe dengan kuncir kuda dan menatapnya dengan tajam "mbak siapa ya? kok main masuk aja sih?" tanyanya anaya melirik name tag dengan bertuliskan 'Sisilia maharani' sekretaris drax "maaf ya mbak sisil yang terhormat izin masuk" anaya mendorong tubuh sisil ke samping dengan pelan dan masuk ke dalam ruangan drax

"ngapain?" tanya drax melihat anaya yang mulai berjalan ke arahnya

"aku bawa makanan nih buat kamuu di makannya" ujarnya dengan mengedipkan satu matanya pada drax

"nihh aku masakin kamu nasi goreng maaf ya tadi aku langsung pergi soalnya udah mau terlambat" drax melirik sekilas dan mengambil makanan itu

"di makan dong eliot! aku udah masakin capek² lohh" gerutunya drax pun menurutinya , drax berjalan ke arah sofa dekat kursinya di ikut oleh anaya yang duduk di sampingnya

"di makan yaaa" anaya membantu membuka bekal tersebut drax pun mulai makan dengan lahap anaya yang melihat itu pun tersenyum

"mau aku suapin gak?" tanya anayaa "gak usah saya lebih tertarik untuk melanjutkan yang tadi tertunda" tubuh anaya menegang drax menaruh bekal itu di meja dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah anaya dan berakhir dengan bibir mereka yang kembali menyatu

"hmmpphh" lenguh anaya di selah² ciuman itu "gas aelah" anaya pun menbalas ciuman drax dan berakhir dengan lumatan Anaya melingkarkan tangan di leher drax walaupun anaya tidak bisa menandingi drax ia terus mencoba membalas permainan lidah yang di mainkan oleh drax

Setelah beberapa menit drax menghentikan ciuman itu dan turun ke leher mulus milik anaya "hmmppphh" lenguhnya anaya mengigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suaranya di sini

Tangan drax meraih dua gunung kembar milik anaya "aahh! eliot" anaya memukul tangan drax pelan "ini di kantor" ujarnya sambil mengemasi bekal yang habis di makan oleh drax "kalau di rumah baru mau!" tanya drax membuat pipi anaya memerah ia pun berdiri dan berpamitan pada drax

Setelah berpamitan dengan drax, anaya pun mampir sebentar di kafe dekat kantor drax hanya untuk sekedar nyemil "ohh jadi ini cewe murah yang datang² langsung menggatal sama pak drax?" ujar Sisil dengan rambut di kuncir kuda dan dua temannya menatap anaya dengan wajah kesal

anaya hanya melirik dari sudut matanya dan melanjutkan mengemilnya "lo dengar gak, ohh atau lo itu tuli? duhh udah tuli gatal lagi makanya kalo gatal di garuk mbak bukan malah ngodain pacar orang!" ucap sisil semakin menjadi² menbuat telinga anaya lama² jadi panas

"lo bicara sama gue?" ujar agar berusaha agar tidak mengamuk di sini harus jaga image "lo bilang gue murah? lo apa kabar.. gratisan ya?"

Plak..

Anaya memegang pipi yang habis dapat tamparan dari sisil sekretaris sok asik suami di depannya ini " rasain tuh emang pantas buat cewek kegatelan kaya lo iya nggak gayss" ucap sisil dan balas anggukan oleh dua temannya

"emang ba- huh sabar gue harus jaga image jangan sampai gue lepas kendali terus drax liat abis itu dia ilfel gak boleh pokoknya" anaya maju satu langkah dan membisikkan sesuatu kepada Sisil "kita liat aja nanti siapa sih sebenarnya yang 'gatal'" setelahnya Anaya pergi dari kafe itu anaya tau sisil yang tadi menamparnya adalah sekretaris dari drax makanya anaya harus berusaha agar ia tidak lepas kendali dan menonjok muka sok jago sisil "hmm bngsttt"

Anaya keluar dari kafe dan berjalan ke arah mobilnya dengan wajah kusut dan mobil pun berjalan menuju masion ia sangat lelah hari ini di mulai dengan lucas yang memberinya banyak kerjaan sampai bertemu sisil, anaya pun memegang pipinya yang telah di tampar oleh sisil "sakit juga njir" gumamnya
.
.
.
.
.
TBC

Transmigration Become the Antagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang