TJISA 26

3.7K 139 2
                                    

"sigh...semuanya berbeda"

~A

(⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)

Anaya sudah terbangun beberapa jam lalu sekarang ia sedang menikmati makananya walaupun ia hanya makan bubur tapi setidaknya perutnya terisi saat bangun tadi rasanya perutnya kosong lehernya juga terasa sangat kering

"hmm...lumayan lah..tapi drax mana ya? kok sepajang mata memandang dia gak ada ya pas gue bangun tadi?" lirih Anaya

Benar drax tidak muncul di hadapannya saat matanya terbuka beberapa jam lalu, kira kira dia kemana? Entalah mungkin ia sedang bekerja namamya juga ia adalah pebisnis

Namun, anaya masih tidak habis pikir dengan Rere wajahnya waktu itu benar benar membuat anaya takut apalagi saat pisau itu menembus tangan kiri anaya bahkan seringai Rere masih teringat di benak Anaya, bukannya happy karna bisa liburan kaya gini malah dapat tusukan manja dari Rere.

Satu hal yang membuat Anaya bertanya tanya adalah motif di balik semua penculikan ini untuk apa Rere susah susah menculiknya kalau hanya sekedar gabut semata lagian kalau ia benar benar dendam kepada keluarga Amberlynn kenapa harus Anaya yang jadi sasaran empuknya seakan akan Anayalah yang membuat Mama tiada

"Ra!!" suara cempreng khas kadia terdengar, anaya menoleh ke arah pintu

kok bisa ada di Thailand?

Alis anaya mengerut menandakan ia sedang menanyakan kenapa Kadia bisa berada di sini untuk apa kadia kesini masa hanya untuk menjenguk Anaya sampai repot repot terbang dari Indonesia ke Thailand

"nanti aja nanya, sekarang gimana keadaan lo? sumpah ra gue khawatir banget pas tau lo di culik" ujar kadia dengan mimik wajah khawatir

"udah mendingan..." ujar anaya sambil tersenyum menenangkan kadia

"lagian lo ngapain di thailand?" tanya Anaya penasaran apakah kadia kesini benar benar hanya untuk menjenguknya? tapi bukan kah terlalu berlebihan?

"oh gue kesini ada kerjaan bareng kenaan cuman dia lagi beli makanan, eh lo udah makan belum? gue udah suruh kenaan beliin makanan tuh, gak tau deh dia beli apa" ujar Kadia

Anaya yang mendengar itu hanya mengangguk mengerti "tadi gue udah makan sih...tapi makan bubur doang" jawab Anaya sambil menunjuk mangkok yang masih tersisa bubur

"oh gitu, sumpah aurora lo harus lebih berhati hati sih kalo kata gue" saran Kadia

"iya lagian waktu itu mana gue tau kalau orang yang ngejaga gue sendirilah yang bakal nyulik gue" ujar Anaya, padahal Anaya sudah lumayan akrab dengan miranda walaupun saat itu yang menculiknya adalah jack tapi kalau di pikir secara logika kalau Miranda tidak ingin Anaya terluka kenapa ia harus capek capek menahan anaya di night market sedangkan kakaknya sedang menuju ke nigth market dengan Rere. Alih alih menyelamatkan Anaya ia malah memberi anaya kenapa Rere dan jack dan Anaya yakin kalau miranda sepertinya tidak mau itu terjadi terlihat juga dari mimik wajah miranda yan gelisah saat mengajak anaya berputar putar night market

"orang jahat emang ada di mana mana ra! tapi gila si lo sampe luka kaya gini" ucap Kadia prihatin, bagaiman tidak? Anaya di culik entah karna apa lalu ia di tusuk dengan pisau pada bagian tangan kirinya sampai luka seperti ini

Transmigration Become the Antagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang